BERITA INSPIRADAERAHHEADLINE NEWS

Kadis Pertanian: Sebanyak 1219 Hektar Lahan Pertanian KBB Rawan Kekeringan

BANDUNG BARAT, INSPIRA – Kekeringan yang terjadi di Bandung Barat akibat dari El Nino telah mengakibatkan kerugian khususnya bagi petani. Petani di Bandung Barat umumnya mengalami gagal panen bahkan tidak bisa bercocok tanam karena sulitnya mendapatkan air untuk kebutuhan . Bagi petani padi dan tanaman pangan lainnya yang membutuhkan air dalam jumlah besar sudah tidak bisa lagi berproduksi. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bandung Barat Dr. H.M. Lukmanul Hakim, M.Si., bahwa kekeringan yang terjadi yang disebabkan fenomena alam El Nino ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap petani di seluruh wilayah Bandung Barat khususnya pada lahan yang menghasilkan tanaman pangan berupa padi dan beras. Fenomena El Nino kali ini diprediksi akan berakhir hingga awal tahun 2024. Juga terhadap lahan persawahan yang tidak bisa berproduksi di beberapa kecamatan yang rawan kekeringan. Setidaknya menurut data yang sudah dihimpun dari penyuluh di lapangan di Bandung Barat terdapat 1219 hektar lahan di KBB yang rawan kekeringan.

“Fenomena alam El Nino ini memberikan dampak yang luar biasa karena menyebabkan kekeringan di lahan-lahan pertanian khususnya lahan persawahan yang menghasilkan padi atau beras. Karena bagaimanapun beras ini merupakan bahan pokok yang memang menjadi sumber yang paling utama di Bandung Barat dan juga daerah lainnya di Indonesia. Dampak dari El Nino ini menyebabkan kekeringan dan tentunya ini menyebabkn penurunan produktifitas pertanian khususnya padi atau beras. El Nino ini diprediksi berakhir di awal tahun depan meskipun kita berharap tidak sampai selama itu. berdasarkan informasi yang kita dapat bahwa puncak El Nino akan berakhir bulan Oktober 2023. Beberapa hal yang sudah kita lakukan yakni kita melakukan pemetaan dan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi rawan kekeringan kekeringan diantaranya Kecamatan Batujajar seluas 113 hektar, Kecamatan Cihampelas 142, Kecamatan Cipatat 146 hektar, Kecamatan Cipongkor 138 hektar, KecamatanSaguling ini yang terluas yakni 580 hektar, dan Kecamatan Sindangkerta 100 hektar. Kitapun melakukan koordinasi dari hasil pendataan ini kita sampaikan kepada BPBD, kepada Pemprov Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, termasuk juga kepada Dinas Perkebunan Pemprov Jabar. Termasuk juga kepada pemerintah pusat melalui kementrian Pertanian.

Selanjutnya kamipun karena di lapangan kita memiliki penyuluh yang dikoordinasikan oleh koordinator BPSP di tiap kecamatan termasuk diantaranya kita memberdayakan keberadaan petugas pengadali organisme pengganggu tanaman untuk senantiasa mereka bergerak ya untuk melakukan monitoring dan pemantauan di lapangan terkait dampak dari El Nino khususnya yang menyebabkan kekeringan ini.
Kemudian kitapun memberdayakan atau mengoptimalkan infrastruktur yang ada di lapangan. termasuk keberadaan embung atau penampung air, keberadaan sumur-sumur bor, teramasuk juga pipanisasi yang ada di lapangan khususnya di lahan-lahan tanaman pangan atau persawahan.

Kemudian kitapun melalui petugas di lapangan para penyuluh senantiasa menghimbau kepada para petani agar menggunakan varietas yang memang tahan kekeringan seperti palawija. Kemudian kitapun telah membentuk SDM yang terdiri dari para penyuluh di lapangan atau PPL dan para petugas POPT sebagai Brigade El Nino. Jadi tugasnya terusmenerus melakukan pemantauan update terus setiap minggunya melaporkan kepada kami kondisinya potensi-potensi kekeringan seperti apa gitu. Kemudian mereka melakukan pendampingan, melakukan advice kepada para petani. Pada kesempatan ini saya menghimbau kepada para petani agar tidak panik dalam menghadapi fenomena alam ini dan senantiasa selalu melakukan konsultasi meanfaatkan keberadaan para penyuluh lapangan kita. Termasuk juga keberadaan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman yang kita miliki di semua wilayah kecamatan di kabupaten Bandung Barat.

Kitapun dalam jangka panjang telah melakukan inventarisasi di lapangan terkait dengan kebutuhan-kebutuhan petani untuk mengantisipasi atau mengatasi fenomena alam El Nino ini termasuk diantaranya adalah kebutuhan-kebutuhan akan alat mesin pertanian, sarana produksi pertanian, termasukjuga beberapa hal untuk mengatasi kekeringan ini misalkan kebutuhan akan pipa, kebutuhan akan pompa-pompa air, pipanisasi diantaranya. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama di tahun 2023 atau paling lambat di tahun 2024 hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan di lapangan saprodi ataupun alsintan bisa terpenuhi khususnya dalam mengatasi Fenomena alam El Nino ini.

Tidak hanya itu, intervensi jangka pendek yang sudah dan akan kita lakukan adalah memberikan bantuan 10 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) terhadap warga masyarakat yang teridentifikasi masuk dalam kategori rentan rawan pangan. Yg sdh kita salurkan sebanyak 3,6 ton dan sisanya 6,4 ton akan segera kita salurkan lagi kepada warga masyarakat KBB yang rentan rawan pangan” begitu pungkasnya. *(roska)

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.