BANDUNG INSPIRA – Perdana Menteri Malaysia ke-7, Mahathir Mohamad tiba di Indonesia untuk melakukan kunjungan yang penuh makna. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antara kedua negara yang memiliki ikatan sejarah dan budaya yang kuat. Mahathir didampingi oleh putri sulungnya, Marina Mahathir disambut langsung oleh Jokowi di Bandara Adi Soemarmo Solo pada Rabu (26/02/2025). Meskipun tidak membahas isu politik, kunjungan ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin lama, khususnya dalam bidang ekonomi dan ketahanan pangan.
Pertemuan mantan pemimpin kedua negara serumpun tersebut berlanjut menuju kediaman pribadi Presden RI ke-7 di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Setibanya di rumah Jokowi, Mahathir disambut oleh Ibu Iriana dalam suasana yang akrab dan melokal. Keduanya bercengkrama di ruang tengah rumah asri itu.
Mahathir yang mengenakan jas abu-abu terlihat berbincag santai dengan Jokowi yang mengenakan batik parang khas Indonesia. Hidangan-hidangan tradisional Indonesia turut disiapkan untuk menyambut tamu istimewa ini seperti onde-onde, pastel Solo, dan teh hangat. Suasana semakin terasa kental dengan iringan lagu keroncong yang mengalun lembut sehingga menambah kehangatan dalam pertemuan tersebut.
Mahathir sangat mengapresiasi berbagai hal yang ia temui di Indonesia, terutama dalam hal ketahanan pangan. Ia memuji Indonesia yang mampu menjaga ketersediaan pangan meskipun jumlah penduduk yang sangat besar.
“Dan saya nyatakan, saya kagum karena walaupun jumlah penduduk di Indonesia itu begitu ramai yang hampir 300 juta. Tetapi soal makanan masih cukup. Ini satu kejayaan yang boleh dibanggakan,” ungkap Mahathir yang dilansir dari msn.com.
Lebih lanjut, Mahathir mengungkapkan harapannya untuk masa depan kerja sama kedua negara di bidang pangan. Ia berharap agar Indonesia dan Malaysia dapat saling mendukung dalam sektor ekspor-impor pangan. Ia menginginkan adanya kolaborasi yang lebih erat dalam bidang pangan yang tentunya akan saling menguntungkan kedua negara.
“Sebab itu kita perlu, apa keluaran Indonesia yang boleh diimpor oleh Malaysia dan apa yang boleh diekspor daripada Malaysia ke Indonesia,” tambahnya.
Tak hanya berbicara soal ketahanan pangan, Mahathir juga mengenang pertemuannya yang pertama kali ke Solo pada masa Presiden Soeharto. Ia menceritakan bagaimana pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam bagi dirinya sebagai bagian penting dalam perjalanan diplomasi Malaysia-Indonesia.
Kunjungan ini bukan hanya sebuah momen penting dalam mempererat hubungan antar negara, tetapi mencerminkan kedekatan yang terjalin antara mantan pemimpin kedua negara. Jokowi dan Mahathir sepakat untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam sektor ekonomi dan pangan demi kesejahteraan rakyat kedua negara. (Deyvanes Nuruwe)**
