BANDUNG INSPIRA – Hari Kedua rangkaian peringatan Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) 2023, Roadshow Seminar digelar di Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan mengangkat tema ‘Peningkatan SDM Penyiaran Di Tahun Politik’, Rabu (24/6/2023). Acara tersebut merupakan rangkaian roadshow 7 kota yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat berkolaborasi bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat.
Roni Tabroni Koor. Bid. Kelembagaan KPID Jabar dalam sambutannya mengatakan kegiatan Harsiarda 2023 salah satunya lewat Roadshow Seminar di tujuh kota, diharapkan para generasi muda tahu seberapa penting dampak dari lembaga penyiaran ditahun politik ini.
“Informasi yang tersebar dimasyarakat tergantung dari SDM yang dimiliki oleh lembaga penyiaran itu sendiri. Kalau berita itu salah, akan sangat berdampak buruk untuk masyarakat. Karena itu, sebuah lembaga penyiaran sangat ditentukan oleh SDM, maka dengan hadirnya beragam kegiatan di Harsiarda dapat melahirkan SDM berkualitas,” jelas Roni.
Selanjutnya, Wakil Rektor I Dr. Yuni Sriwahyuni mengatakan mudah-mudahan kampus-kampus dapat membantu mengkondisikan situasi politik lebih sehat yaitu benar dan tepat sasaran.
“Semoga dengan adanya acara ini, kita bisa membantu lembaga penyiaran untuk menyampaikan hal yang baik kepada masyarakat,” ujarnya singkat.
Roadshow Seminar dengan tema ‘Peningkatan SDM Penyiaran di Tahun Politik’ menghadirkan para narasumber antara lain Ellang Gantoni Malik Selaku Koor. Bid. PS2P KPID Jawa Barat serta Alit Suwirya dari ATVLI, dan Rizki Hegia Sampurna selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora UMMI.
Ellang pun membeberkan KPID memiliki tugas dan fungsi salah satunya menyiarkan konten yang baik. “Karena itu tanggung jawab kami besar, karena harus bisa mempertanggung jawabnya apa yang kita siarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Alit Suwirya memaparkan bagaimana penyiaran dalam menghadapi pemilu 2024 diantaranya pemilu 2024 merupakan momentum memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat dari berbagai sektor.
“Selain itu, media penyiaran lokal dapat mengambil peran khususnya dalam isu lokal untuk dapat mengetahui gagasan calon legislatif atau eksekutif dari isu tersebut. Dan juga jam tayang yang fleksibel dan niche market lokal menjadi kekuatan media lokal dalam menggali pemahaman calon lebih detail,” paparnya.
Rangkaian Roadshow Seminar merupakan kegiatan yang digelar di tujuh kota selama dua pekan antara lain diawali di Fikom Unpad Jatinangor pada Selasa (23/6/2023), Universitas Gunadharma (Depok) Rabu (24/6/2023), Kampus UMMI (Sukabumi) pada Rabu (24/6/2023), STAI AL BADAR (Purwakarta) pada Kamis (25/6/2023), RCTI Cirebon Senin (29/6/2023), Radar Tasik TV pada Selasa (30/6/2023) dan Fisip Unpas pada Rabu (31/6/2023).
Seperti kita tahu Hari Penyiaran Daerah bermula dari pertimbangan bahwa pada 1 April 1933 di Kota Solo, Jateng, telah didirikan Lembaga Penyiaran Radio milik bangsa Indonesia yaitu Solosche Radio Vereeniging (SRV) yang diprakasai oleh KGPAA Mangkunegoro VII, serta adanya deklarasi Hari Penyiaran Nasional pada 1 April 2010 oleh para pemangku kepentingan di bidang penyiaran, dan untuk mewujudkan tujuan penyatan nasional, pemerintah memandang perlu menetapkan Hari Penyiaran Nasional.
Baca Juga: https://inspira.tv/pamor-artis-pada-caleg-pemilu-2024/
Atas pertimbangan tersebut, pada 29 Maret 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional. “Menetapkan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional,” bunyi diktum PERTAMA Keputusan Presiden itu. Ditegaskan dalam Keppres tersebut, Hari Penyiaran Nasional bukan merupakan hari libur.
“Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” bunyi diktum KETIGA Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 yang ditetapkan pada 29 Maret 2019 itu. (Tri Widiyantie/Tasya NR)**
