BANDUNG BARAT, INSPIRA – Penataan sejumlah infrastruktur di kawasan Padalarang, sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk menunjang keberadaan Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) KBB Fauzan Azima menuturkan jelang di operasikan Stasiun KCJB di Padalarang, pihak Pemda Bandung Barat telah mempersiapkan sejumlah infrastruktur penunjang keberadaan KCJB.
“KCJB pada saat nanti operasional sebetulnya ada beberapa infrastruktur yang kita siapkan yang pertama infrastruktur jalan sedang dilakukan penataan oleh balai besar pelaksanaan jalan nasional dan Agustus ini sudah selesai sebetulnya. Tinggal nanti kita lakukan rekayasa lalulintasnya seperti apa,”ujar Fauza ditemui di Pemda Bandung Barat, Rabu (2/8/2023) petang.
Selain penunjang jalan yang kini sudah rampung kata Fauzan pihaknya pun telah memaksimalkan trayek angkutan umum yang sudah ada untuk melayani penumpang KCJB yang turun di Stasiun Padalarang hendak menuju Kota Bandung dan sekitarnya.
“Yang kedua aksesibilitas menggunakan angkutan umum di Padalarang sudah ada trayek Trans Metro Pasundan (TMP). Itu bisa kita maksimalkan untuk melayani operasional KCJB tadi, rutenya dari Padalarang menuju Kota Bandung,”ucap Fauzan.
“Yang ke tiga, kita pun sedang merencanakan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat untuk menyediakan layanan BRT, itu pun untuk membantu feeder angkutan operasional KCJB yang akan menuju dari dan ke Bandung,”tambah Fauzan.
Selain sedang dan sudah menyiapkan ketiga point infrastruktur tersebut dirinya menjelaskan terdapat akses tambahan yang dilakukan Pemda untuk mendukung dan memperlancar arus lalulintas di sekitar Padalarang.
“Selanjutnya ada akses tambahan yg direncanakan dikerjasamakan dengan PT. Belaputra Inti Land yang kita rencanakan khusus untuk penyediaan akses untuk angkutan umum, sehingga pelayanan angkutan umum dari Padalarang menuju stasiun itu tidak terganggu, dan sekarang memang sedang berproses dari sisi pembebasan lahannya,”jelas Fauzan.
Fauzan menegaskan saat ini secara exsisting infrastruktur jalan yang ada di Padalarang sekarang diharapkannya sudah bisa mengantisipasi dampak operasional KCJB.
“Baik dari sisi trotoarnisasi maupun dari sisi ruang milik jalannya, jadi nanti tinggal pilihan masyarakat yang akan bergerak apakah menggunakan trotoar, kendaraan pribadi atau kendaraan umum karena kedua infrastrukturnya juga sudah ada. Dan untuk jalan itu langsung menuju ke akses jalan nasional dan akses tol kurang lebih jaraknya dari stasiun ke simpang tolnya itu antara 500 sampai 1km,”ujarnya.
Dengan adanya infrastruktur yang sekarang dibangun untuk jangka pendek ini diharapkan Fauzan sudah bisa mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan, yang artinya di Padalarang sudah siap jika KCJB di operasikan.
“Insyaalloh kita maksimalkan yang ada sekarang, jika nanti ada tambahan lagi aksesibilitas yang sedang berproses itu, itu akan lebih baik lagi termasuk nanti penataan di Jalan Tagog ya yang notabene adalah Jalan nasional termasuk Jalan Cihaliwung Atas itu Jalan Provinsi, jika itu ditambah penataannya itu akan memaksimalkan mengantisipasi dampak KCJB dan akan lebih baik,”tuturnya.
Sementara itu, disinggung dampak ekonomi yang akan timbulkan oleh keberadaan Stasiun KCJB di Padalarang, terlebih adanya pasar tradisional di sekitar Padalarang di yakini Fauzan itu akan berkembang dan menguntungkan masyarakat sekitar jika pelayanan jasanya baik.
“Pasar tradisional kemungkinan akan menjadi baik ya secara ekonomi sehingga nanti jika pergerakan orang lebih banyak dan punya ciri khas layanan perdagangan jasanya lebih baik itu saya kira bisa menambah nilai ekonomi masyarakat sekitar,”pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Inspira di area Stasiun KCJB Padalarang, Rabu (2/8/2023) siang, para pekerja proyek di Stasiun KCJB tengah melakukan pengerjaan konstruksi dibagian eksterior bangunan yang berdampingan dengan Stasiun kereta api Padalarang terlebih suasana akses keluar masuk Stasiun itu ramai karena berada di jalur perlintasan Kota/Kabupaten. *(juna)
