BANDUNG INSPIRA – Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), Jakarta diinformasikan berpotensi akan kembali terendam banjir parah seperti 2020 silam, sehingga masyarakat harus waspada terhadap potensi bencana ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati awal mulanya menjelaskan bahwa saai ini wilayah sumatera dan Jawa telah menuju musim hujan dan akan memasuki puncaknya pada akhir Desember.
“Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita
Selain itu, Dwikorita juga menjeslakan hujan saat terjadi disertai fenomena La Nina yang mengakibatkan meningkatnya curah hujan hingga 20 persen.
Fenomena ini bisa berdampak pada curah hujan ekstrem hingga skenario terburuk bisa akibatkan banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jabodetabek pada empat tahun lalu.
Hal lain yang bisa mengakibatkan bencana tersebut adalah adanya pergerakan seruak udara dingin dari datarang tinggi Siberia.
“Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” Jelas Dwikorita.
Lebih lanjut, ia menjelaskan seruak dingin ini mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan pengkatan curah huran. Kecepatan angin dan peningkatan gelombang tinggi ini akan terjadi salah satunya di Laut Natuna.
Dalam skenario terburuk, Di Indonesia seruak angin dingin ini dapat menyebabkan banjir parah. (Halfa Gia)**