BANDUNG INSPIRA – Menjelang Lebaran, Perum Bulog Cabang Bandung semakin gencar menyerap gabah sebagai langkah strategis untuk tercapainya swasembada pangan nasional dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Kegiatan serapan gabah ini berlangsung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu daerah penghasil padi di Jawa Barat.
Hingga saat ini, Perum Bulog Cabang Bandung telah merealisasikan serapan sebanyak 5.100 ton gabah, sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung petani lokal dan menjaga pasokan beras nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus menyerap gabah dari petani di wilayah kerja kami terutama Kabupaten Bandung. Upaya ini tidak hanya untuk mencapai swasembada pangan, tetapi juga memberikan kepastian pasar bagi para petani agar mereka tetap termotivasi untuk meningkatkan produksi,” ujar Wakil Pemimpin Cabang Bandung, Ratih Rachmawati.
“Hingga hari ini, serapan gabah yang telah kami lakukan mencapai 5.100 ton. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, dan memberikan kepastian kepada petani bahwa kami hadir untuk menyerap gabah hasil panen nya dengan harga 6.500 per kg GKP,” sambungnya.
Lebih dari sekadar penyerapan, Bulog memiliki misi yang lebih besar, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden. Dengan adanya kepastian serapan hasil panen, para petani tidak perlu khawatir dengan harga yang fluktuatif dan dapat terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi mereka.
Sebagai langkah proaktif, Tim Satgas Perum Bulog juga siaga menjemput gabah langsung dari petani. Langkah ini tidak hanya mempercepat distribusi, tetapi juga memastikan harga tetap kompetitif dan menghindari permainan harga oleh tengkulak.
Khusus di Kecamatan Rancaekek, program serapan gabah ini telah memberikan dampak positif bagi para petani yang merasa terbantu dalam menyalurkan hasil panennya dengan harga yang lebih stabil.
Program ini juga didukung oleh kerja sama dengan TNI dan Dinas Pertanian wilayah setempat. Sinergi antara Bulog, TNI, dan Dinas Pertanian bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi, mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani, serta memberikan pendampingan teknis dalam meningkatkan hasil panen.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat semakin efektif dalam menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, Bulog juga tengah bersiap menghadapi panen raya yang diperkirakan berlangsung pada minggu kedua bulan April di Kabupaten Bandung. Dengan estimasi tersebut, Bulog telah menyiapkan strategi optimal untuk menyerap lebih banyak gabah, sehingga stok beras tetap terjaga dalam menghadapi periode Lebaran dan pasca-Lebaran.
Melalui program ini, Bulog tidak hanya menjadi mitra strategis bagi petani, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Langkah ini selaras dengan visi pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menjadikan Indonesia semakin mandiri dalam produksi beras.**