BANDUNG INSPIRA – Jakarta menggelar panen serentak di 266 titik yang tersebar di berbagai wilayah pada Rabu (19/03/2025). Acara ini dipimpin oleh Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, dan didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah. Pelaksanaan panen dilakukan secara hybrid dan dipusatkan di Kebun Pertanian, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Sebanyak 1.330 peserta dari berbagai kalangan, termasuk penggiat urban farming, pembudidaya ikan, dan unsur pemerintah, turut serta dalam panen serentak ini. Hasilnya, terdapat 20 ton pangan dari 6 wilayah dengan berbagai jenis tanaman.
“Dari hasil panen ini dihasilkan 20 ton pangan dari enam wilayah kota dan kabupaten dengan beragam jenis tanaman hortikultura, termasuk cabai, sayur-sayuran, tomat, terong, serta ikan,” papar Rano.
Rano menegaskan bahwa program urban farming di Jakarta tidak hanya bertujuan untuk aspek ekonomi saja, melainkan juga untuk menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan pertanian di Jakarta.
Pemprov Jakarta juga menggandeng Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membina para petani urban farming. Selain itu, Rano meminta kepada para walikota dan bupati untuk membagikan hasil panen raya tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan.
Di Jakarta Timur sendiri, panen dilakukan di 100 titik yang tersebar di 10 kecamatan, dengan total hasil 2,9 ton. Komoditas yang dipanen meliputi cabai, kangkung, terong, pakcoy, tomat, dan brokoli. Sementara untuk ikan, mencapai 590 kilogram.
Pemkot Jakarta Timur bahkan berencana melibatkan mantan pelaku tawuran dalam kegiatan urban farming tersebut. Plt. Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, berharap rencana program ini dapat memberikan dampak positif bagi mereka.
“Termasuk juga teman-teman yang kemarin pernah melakukan tawuran, saya akan ajak mereka untuk mereka melihat bagaimana bertani ternyata asik dan juga bisa benefit,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Jakarta Timur juga berencana membuat wisata agro sebagai sarana edukasi dan rekreasi mengenai urban farming. Wisata ini akan memanfaatkan kawasan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan sebagai daya tarik wisata. (Rifqi Sibyan Kamil)**