BANDUNG INSPIRA – Pemda Jawa Barat dan Pemda Jawa Tengah sepakat dalam mengembangkan potensi dan peningkatan layanan publik di perbatasan. Hal tersebut disampaikan Sekda Jabar, Herman Suryatman, dalam Musrenbang Daerah Perbatasan Jabar-Jateng di Cirebon.
Sejumlah prioritas pembangunan di daerah perbatasan, antara lain meliputi sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pekerjaan umum. Ia menyebutkan bahwa kerja sama berbagai sektor harus diwujudkan agar pembangunan dapat optimal.
Pemda dengan arahan Gubernur Dedi Mulyadi berkomitmen untuk memulai dari daerah perbatasan untuk kemajuan Jawa Barat.
“Pak Gubernur menginginkan daerah perbatasan itu menjadi daerah yang paling maju,” ungkap Herman Suryatman.
Ia menambahkan, wilayah perbatasan sebagai gerbang masuk dan keluar provinsi harus menjadi etalase yang merepresentasikan kemajuan. Pemprov Jabar menargetkan peningkatan kualitas dan kapasitas jalan, termasuk infrastruktur di perbatasan. Konektivitas yang baik akan memperlancar distribusi barang dan jasa.
“Ke depan di daerah perbatasan, salah satu ciri jalannya harus leucir mulus, bukan cuma jalan, kita akan bangun gapura-gapura selamat datang yang baik,” tutur Herman.
Herman juga mengajak Pemprov Jateng memaksimalkan pemanfaatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang letaknya strategis dekat perbatasan. Bandara ini dinilai mampu mendukung mobilitas barang dan penumpang.
Sejalan dengan itu, Kepala Bappeda Jabar, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa infrastruktur di wilayah perbatasan harus memadai. Selain itu, kualitas layanan pendidikan dan kesehatan juga harus ditingkatkan. Ia menjelaskan bahwa pembangunan Jawa Barat dirancang dari pinggiran, lalu bergerak ke pusat wilayah, agar persoalan di setiap daerah bisa diselesaikan secara menyeluruh.
Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, turut menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dalam meningkatkan potensi dan layanan publik di perbatasan, mencakup infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya. (Rifqi Sibyan Kamil)**