BANDUNG INSPIRA,- Kantor Kepresidenan Palestina memperingatkan ketegangan semakin meningkat, akibat, berbagai serangan oleh pemukim Israel. Kondisi ini disebut akan semakin memperburuk ketegangan dan mengacaukan kawasan.
Kepresidenan mengutuk, ketegangan serius Israel yaitu menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha Yerusalem oleh anggota parlemen Israel Itamar Ben Gvir, yang didukung polisi dan pemukim Israel.
Termasuk pembunuhan dua warga Palestina dan melukai 14 lainnya, sementara tiga lainnya luka serius, cedera, dalam serangan dini hari di distrik Jenin.
Disebutkan bahwa provokasi Israel dalam bentuk serangan yang sedang berlangsung, pembunuhan di luar hukum, dan serangan pemukim, akan menjerumuskan kawasan itu ke dalam jurang ketegangan yang meningkat.
Serangan tersebut tidak sesuai dengan upaya untuk memastikan ketenangan selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya keagamaan lainnya.
Dilansir Wafa News, Kamis (31/3/2022) lalu, Palestina meminta otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi ini bersama dengan implikasinya.
Kantor kepresidenan Palestina turut menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera mengendalikan Israel dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatannya.
Lebih lanjut, lembaga itu meminta pemerintah AS untuk menghentikan kebijakan Israel yang mendorong situasi ke arah konflik.
Tak lama setelah serangan pada Selasa, sejumlah orang Israel berkumpul di tempat di mana mereka dapat mendengar meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina, termasuk “matilah orang Arab”.
Banyak warga Palestina mengatakan mereka tidak meninggalkan rumah mereka untuk bekerja pada hari Rabu karena takut menjadi sasaran. (MSN)