IPSMF 2025 Photography: Menyelami Peran Foto Jurnalistik
BANDUNG INSPIRA – International Photography and Short Movie Festival (IPSMF) 2025 resmi mengumumkan Angling Dwi Wicaksono sebagai juara pertama dalam ajang mengalahkan 300 peserta dari 17 negara di seluruh dunia. Acara puncak yang mengusung tema Nature’s Whisper tersebut berlangsung di Auditorium gedung K Telkom University mengusung tema ‘Nature’s Whisper’, Rabu (12/11/2025).
Dewan Juri IPSMF 2025, Tirta Winata, mengungkapkan fokus utama penilaian terletak pada kesesuaian karya dengan tema yang diusung. Menurutnya, pemenang tidak hanya dinilai dari kualitas gambar, tetapi juga kekuatan cerita.
“Selain kualitas foto, kualitas gambar, yang paling saya pertimbangkan sebenarnya kecocokan dengan tema. Karena ini adalah album, jadi foto-foto bagus tuh pasti banyak,” jelas Tirta Winata.
Pada kesempatan tersebut, Angling Dwi Wicaksono mengatakan foto unggulannya diambil di tempat yang ia sebut sebagai “tempat yang nyaman” untuk melepas penat. Dipaparkannya, tempat pengambilan yang foto yang menjadi karyanya itu di Papua, tepatnya di Kabupaten Jayapura.
“Saya mengambil foto itu di tempat yang nyaman buat melepas penat atau pikiran karena memang tempatnya itu seindah itu, ada danau, bukit, yang membuat pikiran jadi tenang,” bebernya.
Angling mengaku tidak menghadapi kendala pribadi saat pengambilan foto karena lokasinya dekat dari tempat tinggalnya, namun ia berpesan agar para peminat fotografi tidak takut mencoba.
Lebih jauh ia berharap IPSMF dapat terus berkembang. “Semoga tahun depan bisa berkembang dari tahun-tahun sekarang. Semoga pesertanya lebih banyak, hasil fotonya lebih beragam, dan partisipannya juga lebih banyak,” tuturnya.
Sementara itu, Gilang Ramadhan menjelaskan tahun ini, total peserta mencapai 300 orang dari 17 negara, yang membuktikan capaian besar dari target panitia. Karena nama lombanya International Photography and Short Movie Festival akhirnya berhasil menggaet 17 negara dari seluruh dunia.
Untuk mencapai skala tersebut, Gilang menyebutkan persiapan acara memakan waktu yang panjang. “Untuk persiapan kita udah running, kurang lebih dari 6 bulan dari acara, seluruh stafnya. Kurang lebih ada 80 sampai 90 panitia,” tambahnya.
Tema ‘Nature’s Whisper’ diusung dengan tujuan menjaga eksistensi fotografi di tengah tantangan teknologi baru. “Pesan secara personal, IPSMF tuh udah keren banget karena di tengah industri yang sekarang banyak teknologi-teknologi baru apalagi AI, tapi fotografi juga tetep existen buat kedepannya,” tandasnya.
Tak hanya lomba fotography, dalam rangkaian International Photography and Short Movie Festival (IPSMF) 2025 menghadirkan talkshow dengan pembicara utama Agung Wilis Yudha Baskoro, seorang fotografer dan jurnalis visual yang dikenal atas karya-karyanya yang mengangkat isu sosial dan lingkungan. Sesi ini menjadi salah satu bagian paling inspiratif dalam festival, memberikan ruang edukasi dan refleksi bagi peserta mengenai bagaimana foto jurnalistik dapat menjadi medium yang kuat untuk menyuarakan kenyataan. (Himaya)**
Foto: Himaya


