BERITA INSPIRA – Sungai Bengawan Solo menunjukan pemandangan yang tidak biasa. Sungai yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dalam sebulan ini menunjukan fenomena yang luar biasa karena permukaan sungai ini tertutup dengan tanaman eceng gondok atau Eichhornia crassipes.
Eceng gondok menyelimuti sungai ini dengan bunga warna putih keungu-unguan yang terlihat sangat indah sepanjang lima kilometer dan membuat sungai tampak menghijau.
Namun, kehadiran eceng gondok ini malah menimbulkan keresahan bagi sejumlah warga di sekitar Sungai Bengawan Solo. Kehadiran eceng gondok ini diduga dapat mengganggu ekosistem bawah air yang ada di Sungai Bengawan Solo. Berangkat dari keresahan tersebut, 500 orang relawan yang berasal dari 67 organisasi termotivasi untuk melakukan aksi pembersihan.
Selain mengganggu ekosistem air, eceng gondok juga diduga akan menyumbat pintu air saat musim hujan sehingga akan menyebabkan dampak yang serius untuk masyarakat. Aksi ini juga sebagai bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Dan sebuah upaya melindungi Sungai Bengawan Solo dari berbagai dampak negatif dari pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali.
Berbagai cara yang bisa diatasi untuk mengendalikan pertumbuhan eceng gondok selain dengan cara mengangkat eceng gondok secara langsung. Penggunaan herbisida juga merupakan salah satu metode yang dapat dikendalikan pertumbuhan eceng gondok. Atau cara lain selain penggunaan herbisida juga dengan penggunaan predator alami pemakan eceng gondok seperti ikan koan.
Pertumbuhan eceng gondok di Sungai Bengawan solo ini bukan hanya perihal estetika semata saja. banyak dampak negatif yang dihasilkan dari pertumbuhannya yang tidak terkendali ini. Aksi yang dilakukan oleh para relawan merupakan tindakan tepat untuk menyelamatkan lingkungan dan masyarakat sekitar. (citra)**
