Indonesia Quran Hour 2025 Gema dari Istiqlal, Ribuan Jamaah Larut dalam Cahaya Al-Qur’an
BANDUNG INSPIRA – Masjid Istiqlal kembali menjadi pusat kegiatan keagamaan nasional melalui gelaran Indonesia Quran Hour (IQH) 2025 yang digagas Quran Cordoba sejak 2017. Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati area masjid untuk mengikuti rangkaian khatam Al-Qur’an bersama, pembacaan Surah As-Saff, dan tausyiah yang menghadirkan suasana haru sekaligus energi spiritual yang kuat. Acara yang berlangsung Sabtu siang ini mengusung tema “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” sebagai ajakan memperkuat hubungan umat dengan Al-Qur’an di penghujung tahun.
Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya gerakan membaca dan menghidupkan Al-Qur’an sebagai bagian dari upaya menegakkan kalimat Allah. Dalam sambutannya, ia mengingatkan betapa besar kemuliaan Al-Qur’an bagi kehidupan umat.
“Siapa yang meninggikan kalimat Allah, memuliakan nama Allah dan kalam-Nya, maka Dia akan memberikan perlindungan-Nya,” ujar Menteri Agama.
Ia menjelaskan bahwa banyak perintah membaca dan memahami Al-Qur’an dalam mushaf ditulis dalam bentuk fi’il mudhari’, menandakan perintah yang berlangsung terus-menerus. Contohnya terdapat pada Surah Al-Baqarah ayat 151, yang menurutnya menunjukkan bahwa membaca dan mengkaji Al-Qur’an bukan aktivitas sesaat, tetapi komitmen berkelanjutan.
Menteri Agama juga menyinggung kekuatan seni mushaf Indonesia yang dinilai memiliki nilai estetika tinggi, termasuk mushaf modern terbitan penerbit nasional seperti Quran Cordoba. Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan potensi besar industri per-Qur’an-an nasional. Ia menyebut kebutuhan mushaf Indonesia mencapai dua juta eksemplar per tahun, sementara produksi baru sekitar 400 ribu mushaf. Karena itu, kolaborasi lebih luas dianggap penting agar kebutuhan umat dapat terpenuhi.
“Kertas mushaf itu hidup karena ayat-ayatnya. Al-Qur’an harus berada di atas segala-galanya,” kata Prof. Nasaruddin.
Ia kemudian menambahkan bahwa Masjid Istiqlal adalah tempat istimewa untuk kembali mendekat kepada Allah.
“Masjid ini adalah tempat terbaik menumpahkan air mata rindu kepada Allah. Menjadi sahabat spiritual bangsa Indonesia,” tuturnya.
Setelah itu, Komisaris Penerbit Quran Cordoba sekaligus Komisaris Yayasan Nur Quran Indonesia, Ir. Djoni Rosadi, menyampaikan pesan tentang tiga kewajiban utama umat Islam terhadap Al-Qur’an, yakni membaca, memahami, dan mengamalkan. Ia mengajak peserta menjadikan momen IQH sebagai kebiasaan harian, bukan hanya acara tahunan.
“Program paling sederhana adalah satu jam bersama Al-Qur’an setiap hari. Dari sinilah hidup kita akan berubah,” tegas Djoni Rosadi.
Nasihat inspiratif juga disampaikan Ustaz Koh Dennis Lim, yang menceritakan perjalanan hidayahnya hingga Al-Qur’an menjadi cahaya penuntun hijrahnya. Kekhusyukan acara semakin terasa melalui doa dan bacaan ayat suci yang dibawakan Ustaz Abu Rabbani bersama para qari Istiqlal, menggugah hati ribuan jamaah yang hadir.
Gelaran Indonesia Quran Hour 2025 kembali memperlihatkan besarnya antusiasme masyarakat dalam menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an. Dengan dukungan ulama, tokoh masyarakat, qari, dan komunitas Qur’ani, kegiatan ini mengokohkan komitmen bersama untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber inspirasi umat. (Syahra)**
Foto: Istimewa


