Bandung Inspira – Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna lakukan monitoring pertama hari kerja Aparat Sipil Negara (ASN) usai libur Idul Fitri 1444 H, Rabu (26/4/2023).
Monitoring dilakukukan dengan berkeliling mengunjungi beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Di antaranya Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang (Ciptabintar), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Satpol PP, dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).
“Selain bersilaturahmi, saya ingin meyakinkan bahwa rekan-rekan semua hadir. Cuti bersamanya sudah selesai. Hari ini saya akan mendapatkan data, mungkin sore hari, terkait kehadiran dan beraktivitasnya kembali ASN kecuali yang masih melaksanakan cuti karena bisa saja ada satu dua yang sedang melaksanakan umroh,” papar EmaEma pada keterangan pers Humas Bandung yang diterima Inspira, Rabu (26/4/2023).
Ia memastikan jika masyarakat Kota Bandung sudah bisa mengakses kembali pelayanan secara maksimal di seluruh OPD terkait.
Berkenaan dengan anjuran presiden Indonesia untuk memperpanjang masa cuti Lebaran, Ema mengatakan, tak ada perubahan jam kerja yang terjadi di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Kita kembali lagi ke suasana biasa, masuk pukul 08.00 WIB lalu pulang 16.30 WIB. Kecuali yang biasa melaksanakan tugas 24 jam seperti di beberapa pusat pelayanan kesehatan, puskesmas dan sebagainya, jadi kembali ke yang normal lah. Kita pastikan itu, jangan sampai ada degradasi layanan, bahkan harus lebih baik,” ungkapnya.
Di luar itu, Ema menuturkan, bagi para pemudik yang membawa keluarga ke Bandung tengah dilakukan pencatatan oleh Disdukcapil di lapangan terutama terminal baik Cicaheum maupun Leuwipanjang.
“Bahkan Leuwipanjang ini biasanya jauh lebih banyak arus balik, sehingga Disdukcapil sudah ada di sana dan melakukan pencatatan terutama bagi para pendatang agar mengikuti aturan main administrasi kependudukan,” tuturnya.
Ia menambahkan, agar para camat dan lurah juga segera berkoordinasi dengan RT RW terkait kedatangan warga pendatang baru. Perlu adanya pencatatan dan pemantauan agar tidak ada kecolongan di wilayahnya terdapat pertambahan penduduk.
“Harapan kita jangan sampai pendatang menjadi beban. Mudah-mudahan mereka punya skill kemampuan, sehingga di sini tidak menjadi pengangguran, harapannya seperti itu,” katanya.
Ia optimis jika penduduk yang datang bisa ikut meningkatkan perekonomian Kota Bandung. Sehingga tidak ada kebijakan untuk pemulangan atau apapun jika ditemukan penduduk baru yang belum bekerja.
“Bandung ini kota terbuka, tetapi mudah-mudahan selain mereka punya niat dan semangat untuk hidup di Kota Bandung dan tidak menjadi pengangguran, maka mereka bisa berinisiatif sendiri untuk mencari pekerjaan. Hal terpenting itu tercatat dulu di Disdukcapil dan kita doakan agar orang yang datang ke Bandung itu mendapatkan keberkahan,” imbuhnya. (Tri Widiyantie) **