BANDUNG INSPIRA – Ratusan calon aparatur negara (CASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta pada Senin (10/03/2025). Aksi ini dipicu oleh penundaan pengangkatan yang diumumkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Rini Widyantini pada 5 Maret 2025. Penundaan ini membuat para peserta yang telah lulus seleksi merasa tidak mendapatkan hak mereka.
Pengangkatan CASN dan PPPK yang semula direncanakan pada 22 Februari hingga 23 Maret 2025, kini harus menunggu hingga akhir bulan 2025 dan awal bulan 2026. Kebijakan ini tentu mengejutkan para peserta seleksi CASN dan PPPK 2024. Diketahui sebanyak 179.090 peserta seleksi CASN 2024 dan 677.638 pelamar PPPK Tahap 1 terkena dampak pengubahan kebijakan yang mendadak ini. Mereka merasa hak mereka sebagai peserta yang sudah lulus seleksi diabaikan.
Berdasarkan suart nomor B/1043/M.SM.01.00/2025 yang diterbitkan pada 7 Maret 2025, pengangkatan CASN akan dilakukan serentak mulai tanggal 1 Oktober 2025, sedangkan PPPK mulai tanggal 1 Maret 2026. Menpan RB, Rini Widyantini, dalam rapat dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR pada 5 Maret 2025 menjelaskan bahwa kebijakan ini dilakukan untuk menyusun kembali jadwal pengangkatan secara lebih tepat. Menurutnya, proses penetapan jadwal pengangkatan ASN di masing-masing instansi masih memerlukan waktu tambahan.
“Pemerintah mengusulkan dilakukan penyesuaian jadwal pengangkatan CASN sebagai pegawai ASN dengan perkiraan pengangkatan pada akhir 2025 atau di awal 2026,” ujar Menpan RB, Rini Widyantini dalam rapat bersama Komisi II DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Aksi unjuk rasa para peserta ini dimulai di beberapa titik, termasuk Gedung DPR RI, Menpan RB, dan Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintah membatalkan penundaan tersebut dan segera mengangkat mereka sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Keresahan yang terjadi juga disebarkan melalui media sosial, tagar #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK dan #SAVECASN2024 banyak mencuat sejak kebijakan penundaan diumumkan.
Menanggapi aksi tersebut, pihak Kepolisian Metro Jakarta Pusat mengonfirmasi sudah menyiapkan anggotanya untuk melakukan pengamanan. Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengerahkan 894 personel untuk menjaga agar unjuk rasa berlangsung aman dan tertib. Selaku Kapolres Metro Jakarta Pusat, Susatyo juga menyatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan rekayasa arus lalu lintas sesuai dengan situasi di lapangan.
“Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan,” ujar Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang dikutip dalam Kompas.com.
Tidak hanya peserta yang sudah lulus CASN dan PPPK yang merasa kecewa, namun masyarakat umum juga turut mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan mendadak ini. Banyak yang menganggap kebijakan tersebut merugikan karena mengubah hak yang sudah seharusnya diterima oleh peserta yang telah memenuhi semua persyaratan seleksi. Mereka menilai penundaan pengangkatan ini menciptakan ketidakpastian di kalangan banyak pihak.
Menyikapi protes tersebut, Kementerian PANRB melalui akun media sosial resmi mereka mengunggah penjelasan terkait alasan di balik penundaan pengangkatan. Dalam penjelasannya, pihak kementerian menjelaskan bahwa selama ini pengangkatan ASN di masing-masing instansi memiliki TMT (Terhitung Mulai Tanggal) yang berbeda. Menurut Kementerian PANRB, beberapa instansi pemerintah membutuhkan waktu lebih banyak untuk menuntaskan pengadaan data, jabatan, dan penempatan.
Kementerian PANRB juga memastikan bahwa semua peserta yang telah lulus seleksi CASN 2024 akan tetap diangkat menjadi ASN. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap mendukung dan mengawal proses ini, agar pengangkatan dapat dilakukan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah disesuaikan. Pihak kementerian juga berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap proses administrasi dapat diselesaikan dengan baik demi kelancaran penempatan ASN di masa depan. (Deyvanes Nuruwe)**