BANDUNG INSPIRA – Harga beras premium di Indonesia mengalami kenaikan mencapai angka Rp16.000 per kilogram pada Februari 2024.
Padahal sebelumnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium hanya berada di sekitar Rp13.900 per kilogram. Kenaikan harga tersebut berkisar mulai dari Rp200-300 per kilogram.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kenaikan harga pangan tersebut memang terjadi di seluruh dunia. Salah satunya yakni kenaikan harga pada komoditas beras.
“Kalau harga beras melonjak di seluruh dunia. Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat,” ungkapnya saat meninjau penjualan beras di Ramayana Klender, Jakarta dikutip dari Kompas.com pada Senin (12/2/2024).
Erick Thohir juga menambahkan, faktor kenaikan harga pangan adalah kondisi geopolitik yang memanas di sejumlah negara, salah satunya perang yang terjadi di Gaza. Kondisi tersebut juga menganggu proses distribusi pangan.
Untuk mengatasi lonjakan harga beras tersebut, pemerintah akan melakukan operasi pasar dengan menyalurkan beras untuk stabilisasi.
Pemerintah akan mengirim beras ke peritel modern sebanyak 5.000 ton beras merek SPHP dan 230 ton beras komersial yang akan disalurkan mulai 13 Februari 2024.
“Kita membanjiri pasar lagi, tetapi tentu masyarakat yang memilih mau beli beras yang tipe apa, dari berbagai macam, tentu sesuai kebutuhan masing-maasing individu,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga tetap menjalankan program bantuan pangan untuk 22 juta keluarga. Pada program tersebut setiap keluarga menerima 10 kilogram beras.
Dikutip dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga Beras Kualitas Bawah I daerah Jawa Barat berada di angka Rp13.400 per hari ini Selasa (13/2/2024). (Tiaranissa)**
