BERITA INSPIRAKESEHATANNASIONALTERPOPULER

Hapus Rawan Pangan Jawa Barat dengan KEHATI

BANDUNG INSPIRA – Rawan pangan merupakan kondisi dimana masyarakat atau wilayah tertentu menghadapi kekurangan pangan, baik jumlah maupun kualitas yang dapat mengancam kesehatan, kesejahteraan dan kelangsungan hidup. Dalam kondisi rawan pangan ini perlu diperhatikan dengan lebih serius untuk mengantisispasi hal tersebut terjadi.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui bahwa rawan pangan akan terjadi? Sebagai jawabannya mari kita bahas poin penting mengenai rawan pangan.

Sebelum lebih lanjut perlu diketahui, berdasarkan informasi dari DKPP Jawa Barat, bahwa rawan pangan akan berisiko terhadap kelompok masyarakat tertentu. Negara Indonesia merupakan negara yang paling berisiko terhadap rawan pangan, dengan melihat dari faktor geografis dan sosial.

Lalu siapakah yang paling berisiko terhadap rawan pangan tersebut? Berikut penjelasannya;

1. Masyarakat Miskin
Mayarakat miskin akan banyak yang menjadi faktor yang berisiko terhadap rawan pangan ini, termasuk ekonomi dapat menentukan keberlangsungan hidup. Melihat dari data garis kemiskinan nansional kemampuan untuk memenuhi kebutuhan makanan sebesar 2.100 kalori per kapita dalam sehari dengan ditambah kebutuhan non-makanan dasar. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat menengah kebawah akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

2. Masyarakat Terdampak Bencana
Dengan adanya musibah yang tidak terprediksi menjadikan masyarakat akan rentan berisiko rawan pangan baik dari jumlah dan kualitas. Masyarakat yang terdampak bencana sejatinya mereka telah kehilangan sumber penghidupan dan persediaan pangan akibat bencana yang menimpa mereka. Dampak buruk yang akan mereka alami diantarana kelaparan dan gizi buruk.

3. Masyarakat di Wilayah Yang Terbatas Akses Pangan.
Diwilayah ini biasanya kebutuhan pangan mereka terpenuhi namun tidak akan gizinya. Biasanya masyarakat di wilayah ini lebih banyak mengandalkan hasil alam sehingga mereka tidak kebingunan untuk kebutuhan tersebut. Dengan bergantung pada alam maka harapan mereka benar-benar digantukan kepada hasil panen, ketika gagal panen maka risiko terjadinya rawan pangan akan sangat besar.

Dengan mengetahui subjek yang dapat berisiko rawan pangan tersebut, maka penting sekali untuk mengetahui langkah pencegahannaya. Langkah ini akan menurunkan tingkat keberisikoan rawan pangan di indonesia. Inilah 3 langkah yang harus dilakukan untuk mencegah rawan pangan;

1. Identifikasi Kerawanan Pangan
Proses identifikasi ini dapat berupa pengumpulan data dan informasi mengenai daerah atau kelompok yang berisiko mengalami rawan pangan. Identifikasi ini melibatkan analisi pola konsumsi, akses pangan, dan potensi bencana yang dapat mengganggu distribusi pangan.

2. Melakukan Edukasi Dan Penyuluhan
Pemahaman merupakan lagkah yang penting dalam melakukan penccegahan, salah satunya dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya gizi, pola konsumi yang sehat, dan cara mengelola sumber daya pangan. Edukasi dan penyuluhan ini juga mencakup pentignya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pokok tertentu.

3. Melakukan Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Hal ini sangat penting sekali dilakukan sehingga strategi yang disusun akan mengatasi potensi rawan pangan, seperti penguatan cadangan pangan, membangun infrastuktur distribusi, dan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Kesiapsiagaan ini melibatkan perencanaan respon cepat saat terjadi krisis pangan akibat bencana atau faktor lain.

Langkah terakhir ketika sudah terjadi rawan pangan di kelompok orang atau masyarakat maka perlu melakukan koordinasi terhadap staff pemerintahan, kolaborasi dengan kelompok tertentu, mengintervensi kepada masyarakat terkait kekurangan pangan yang terjadi sesuai dengan jenis kerawanan pangannya.(Ari Abdul Basit)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.