Bandung Inspira – Untuk pertama kalinya pasca Covid-19, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar halal bihalal secara offline. Mengusung tema ‘Mawakeun ISBI Bandung’, acara berlangsung di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Selasa (2/5/2023).
Selain tamu undangan yang merupakan para seniman serta budayawan Kota Bandung, halal bihalal ISBI Idul Fitri 1444 H hadir juga alumni atau purnabakti ISBI, para Dinas Kota Bandung serta Pemprov Jabar, seluruh sivitas ISBI serta Popong Otje Djundjunan atau biasa dipanggil Ceu Popong selaku dewan penyantun.
Acara halal bihalal tahun ini juga diisi oleh kegiatan kolaborantang sebagai warisan tradisi leluhur.
“Acara halal bihalal ini kami gelar sebagai wadah silaturahmi antar ISBI dan juga mitra. Kenapa kita bawakan tema ‘Mawakeun ISBI Bandung’ yaitu memberikan potensi kita bagi ISBI,,” ungkap Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, Selasa (2/4/2023).
Pada tema yang diangkat juga, jelasnya, memberikan arti menjadi satu bagian tidak terpisahkan, bergerak seirama sesuai tujuan visi misi, satu tujuan fokus pada pencapaian target, dan memberikan kontribusi besar.
“Kami juga menghadirkan Kolaborantang yaitu sebuah tradisi jaman dulu di Jawa Barat. Rantang dulu beredar, saling berbagi, sharing dengan bentuk media rantang,” bebernya.
Menurutnya, tradisi tersebut diperkenalkan dan digali kembali menjadi bagian dari pilar ISBI Bandung. “Kita hidupkan, kita memasak, partisipasi kita bagikan dengan siapapun. Kita bersatu, berbagi, saling membagikan rezeki, bisa dipersembahkan sebagai kemaslahatan umat,” tuturnya.
Disela-sela perbincangan, Retno pun mengatakan, dirinya tahun ini menjadi kali pertama memimpin ISBI Bandung. “Karena tahun ini pertama saya, kita betul-betul instrospeksi kedalam. Gali potensi diri, kita ingin banyak berkolaborasi dengan pemerintah. Apa saja aplikasi didaerah, kita kerjasama dengan kab. Bandung. Serta pendekatan berbagai kota daerah kab. Tidak hanya di satu titik, tapi seluruh Jabar,” Imbuhnya.
Terlebih diakuinya, pemerataan pendidikan harus dibarengin dengan memperlihatkan potensi daerah. “InsyaAllah kita optimis dan bergerak, dengan semua komponen,” imbuhnya.
Selain Kolaborantang, acara diisi juga dengan siraman rohani serta doa bersama oleh Ust. H. Budi Prayetno. “Ada 4 keutamaan yang harus dimiliki oleh manusia diantara kelembutan dalam bertutur kata serta menjaga lisan,” katanya.
Tak ketinggalan hadir pula spesial perform Jenaka Sunda “Kanca Panglima Grup”. (Tri Widiyantie) **
Sumber Foto: Dokumen ISBI Bandung