BANDUNG INSPIRA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, menghadiri secara daring Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Tahun 2025 pada Selasa (25/03/2025). Pentingnya penyuluh KB dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) menjadi poin pembahasan guna mencapai tujuan besar yang ditetapkan oleh Kementerian.
Indonesia memiliki 18.168 orang penyuluh KB dan PLKB yang tersebar merata. Belasan ribu orang itu menjadi garda terdepan dan penentu masa depan Kemendukbangga/BKKBN.
“Karena para PKB dan PLKB adalah yang akan menjalankan kinerja dan program dari kementerian langsung kepada masyarakat,” ujar Wihaji yang dilansir dalam Instagram @kemendukbangga_bkkbn.
Dalam kesempatan itu, Menteri Wihaji juga menekankan pentingnya peran organisasi IPeKB sebagai wadah yang mendukung program-program negara, khususnya yang dicanangkan oleh kementerian. IPeKB ada untuk memastikan program negara dapat tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.
“IPeKB adalah organisasi yang dibentuk oleh teman-teman penyuluh maupun petugas. Dalam hal ini semangatnya sudah pasti satu, mem-backup, men-support program-program negara, khususnya program kementerian,” jelasnya.
IPeKB memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung pencapaian quick wins Kemendukbangga/BKKBN. Kegiatan dan program yang dijalankan harus dipastikan selaras dengan visi pembangunan nasional, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan. IPeKB harus memastikan pencapaian tersebut berfokus pada tujuan jangka panjang seperti yang termaktub dalam RPJMN.
Adapun lima quick wins yang diharapkan dapat mendukung visi tersebut antara lain adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya, serta Super Apps ‘Keluarga Indonesia’. Dengan kolaborasi yang baik, program-program tersebut diharapkan dapat dijalankan secara efektif demi terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera. (Deyvanes Nuruwe)**