BANDUNG INSPIRA – Program Gerakan Selamatkan Pangan terus bergulir, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat pun secara masif melakukan Sosialisasi dan penyusunan MoU yang digelar di Grandis Hotel, Kamis (11/7/2024).
Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya bersinergi dan kolaborasi lintas sektor mulai dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix. Sektor yang terlibat diantaranya
Pemerintah Pusat Badan Pangan Nasional beserta OPD dilingkup Provinsi Jawa Barat, Kabupaten/Kota, Asosiasi (PHRI dan Aprindo), Pelaku Usaha (Hoter, Restoran, Ritel, & FMCG),
PKK dan Bank Pangan (Food Bank Bandung & Food Bank of
Indonesia).
Sejak tahun 2023 kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan mulai digencarkan, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi, aksi bersama dengan food bank, dan penyebaran bahan sosialisasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi DKPP Jawa Barat, Nenny Fasyaini. Dijelaskannya, pada bulan November 2023 telah terbit Surat Edaran Gubernur no 103 tentang Upaya Penyelamatan Pangan untuk
Pencegahan Food Waste.
“Melalui Gerakan Selamatkan Pangan, pangan berlebih dapat dimanfaatkan untuk turut mendukung upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi di Provinsi Jawa Barat,” paparnya.
Lebih jauh ia juga mengatakan, bahwa satu sisi ada makanan berlebih dan satu sisi ada masyarakat yang kekurangan. “Karena itu kita salurkan kepada yang membutuhkan yaitu dengan berkolaborasi dari semua pihak, terutama ritel sebagai sumbernya,” ujar Nenny.
Pihaknya pun terus secara masif melakukan sosialisasi serta kerjasama dengan beberapa pihak untuk berkomitmen dalam menggalakan program Gerakan Selamatkan Pangan.
“Kita harus bertahap tidak bisa secara langsung, sudah melakukan kerjasama sejak tahun-tahun sebelumnya. Dengan memanfaatkan petugas sosial yang menyalurkannya. Kerjasama dengan Food Bank juga, contohnya kita salurkan kepada anak jalanan Cikapundung.Targetnya, kita akan mencoba lakukan juga merata di beberapa wilayah Jawa Barat,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Nita Yulianis menuturkan, pihaknya begitu mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut. Terlebih melibatkan semua sektor pentahelix.
“Keterlibatan semua sektor ini sangat penting, tidak hanya pemerintah pusat namun juga daerah serta media. Hal itu sangat penting karena guna menggaungkan kepada masyarakat untuk penyelamatan pangan,” imbuhnya.
Nita juga membeberkan, langkah tersebur merupakan aksi nyata, dan akan dilakukan secara masif.
“Target untuk program Gerakan Selamatkan Pangan pada tahun 2029 harus merata di semua provinsi di Indonesia,” tuturnya.
Sementara Fanny Salim dari pihak Seraton Hotel mengatakan, Seraton Hotel begitu mendukung program Gerakan Selamatkan Pangan.
“Bahkan kami telah berkolaborasi bersama Food Bank guna merealisasikan upaya tersebut. Dimana kami telah menyumbangkan 1.498 Kg makanan untuk berbagi. Hal itu juga dilakukan agar masyarakat terselamatkan dari krisis pangan,” tandasnya.**