BANDUNG INSPIRA – Gempa bumi yang terjadi Rabu (18/9/2024) tadi pagi pukul 09.41 WIB dilaporkan 1 meninggal, ratusan rumah porak poranda terutama di Kecamatan Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Gempa bumi bermagnitudo 5.0 menyebabkan kerusakan sangat besar di sejumlah daerah. Menurut data yang dihimpun (belum semua data masuk), total terdapat 3.267 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat bencana ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama melaporkan hingga Rabu (18/9/2024) sore yang tercatat terdampak 29 desa, 349 rumah rusak berat, 270 rusak sedang dan 655 rumah keruk ringan. Termasuk 1 orang siswa SDN di Rancaekek yang meninggal.
“Hal ini menunjukkan jika dampak gempa cukup luas dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat banyak,” kata Uka Suska, Rabu (18/9/2024) sore.
Menurut Uka, dalam peristiwa ini, sejumlah korban luka-luka yang telah dilaporkan. Sebanyak 8 orang mengalami luka berat dan 5 orang mengalami luka ringan. Kejadian ini menggugah perhatian dari berbagai pihak untuk memberikan bantuan dan penanganan yang cepat.
Diungkapkan Uka, total jumlah lansia yang terdampak mencapai 239 orang. Sedangkan balita 359 orang, 2 lainnya disabilitas. Di antara mereka, ada 30 wanita hamil yang harus jadi perhatian khusus dalam penanganan pasca-gempa.
Sejumlah desa yang terdampak paling parah kata Uka, yakni Desa Cibeureum, Sukasari, dan Desa Cintakarya. Di Desa Cibeureun 173 KK dengan banyak rumah yang mengalami kerusakan.
“Para korban terdampak sangat membutuhkan bantuan darurat, terutama untuk kebutuhan makanan dan obat-obatan. Tercatat kebutuhan tenda sebanyak 925, dan terpal 359,” ungkapnya.
Di Desa Sukasari sambung Uka, 60 KK rumahnya rusak dan terdapat laporan mengenai kebutuhan mendesak terpal dan alat mandi.
“Keterbatasan akses ke layanan kesehatan juga menjadi perhatian utama, terutama bagi yang terluka.
Sejumlah tim penyelamat dan relawan dari berbagai organisasi telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan,” ucapnya.
“Bantuan pun dari berbagai lembaga dan individu mulai mengalir, tetapi kebutuhan di lapangan masih sangat besar. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain di tengah situasi sulit ini,” tandas Uka. (Boby)**