Farhan Targetkan Tidak Ada Kasus HIV/AIDS Baru di kota Bandung
BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan tidak ada lagi kasus baru HIV/AIDS di Kota Bandung. Target ambisius ini ditegaskan oleh Wali Kota Bandung, M. Farhan, saat membuka Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS serta Sosialisasi Kepengurusan KPA Kota Bandung yang digelar di salah satu hotel di Kota Bandung, Rabu (12/11/2025).
“Ya harus. Karena target kita lima tahun ke depan itu kasus barunya harus nol. Ini memang berat sekali, karena gaya hidup berisiko tinggi masih banyak terjadi dan itu yang harus kita tangani bersama-sama,” ujar Farhan, Rabu(12/11/2025).
Menurutnya, upaya menekan kasus HIV/AIDS bukan hanya soal penanganan medis, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat. Masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri atau memulai pengobatan akibat stigma sosial terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
“Hampir saat ini kasus di Kota Bandung mendekati 10 ribu. Yang paling berdampak itu karena masih banyak stigmatisasi. Orang yang berisiko justru tidak mau melakukan pengobatan, tidak mau deteksi dini, dan itu sangat berbahaya,” katanya.
Farhan menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat. Pemkot Bandung bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) akan terus menggencarkan kampanye pencegahan, termasuk program Warga Peduli AIDS (WPA) yang bergerak di 30 kecamatan.
“Kami sudah memulai pergerakan WPA, keliling ke 30 kecamatan. Ini bagian dari upaya memberdayakan masyarakat untuk ikut peduli dan melaporkan kondisi lapangan. Semua ini akan menjadi bahan laporan menjelang Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember nanti,” ucapnya.
Selain edukasi, Farhan juga mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan sosial seperti donor darah. “Donor darah juga bisa jadi sarana edukasi dini. KPA nanti akan sering menggelar kegiatan donor darah untuk warga Bandung,” katanya.
Farhan juga mengingatkan bahwa pemeriksaan HIV dapat dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas. Pemeriksaan bersifat sukarela dan gratis, terutama bagi pasangan calon pengantin sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan pranikah.
Sementara itu, Kepala Sekretariat KPA Kota Bandung, Maya Verasandi, menuturkan bahwa kunci utama dalam penanggulangan HIV/AIDS adalah sinergi.
“Kami memperkuat sinergitas program dengan seluruh perangkat daerah, kecamatan, komunitas, dan LSM di Kota Bandung. Semua pihak harus terlibat agar penanggulangan HIV/AIDS bisa lebih efektif,” tandasnya.(Bambang/Adel) **
Foto: Bambang/Inspira


