BANDUNG INSPIRA – ‘Sasapian’ menjadi kesenian yang ditampilkan dalam salah satu stand acara “ Jawiraga” yang dibuat oleh mahasiswa Antropologi Budaya semester 5 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung pada Kamis (12/12/2024).
Kesenian ‘Sasapian’ ini dipilih dengan alasan keberadaannya yang sudah jarang diketahui oleh generasi sekarang.
“ Karena sasapian ini jarang diketahui, jadi kami ngambil sasapian untuk jadi salah satu stand di kegiatan ini, ” ungkap penanggung jawab pertunjukan kesenian Sasapian, Bunga Miftah.
Sasapian ini merupakan kesenian yang berasal dari Cihideung, Kabupaten Bandung Barat yang biasanya dipertunjukan dalam hari perayaan, seperti hari kemerdekaan, pernikahan, khitanan, dan ulang tahun desa.
Dahulunya, kesenian ini dipertunjukan sebagai simbol kesejahteraan masyarakat dan produktivitas tanah sebelum Kerajaan Mataram berdiri.
Sasapian ini ini dibuat menyerupai sapi yang dibuat dari bambu berbalut kain. Sebelum dimainkan media Sasapian akan diberi sesaji oleh seorang pemimpin upacara.
Fakta unik dari kesenian ini, sebelum pertunjukan, replika sapi akan disimpan selama 7 hari di makan leluhur yang dianggap keramat oleh masyarakat.
Dalam pertunjukan, kesenian ini akan melibatkan penonton untuk turut ikut serta merasakan langsung untuk menjadi bagian dari pertunjukan. (Halfa Gia)**