Erwin: Digitalisasi Pendidikan Bukan Sekadar Soal Teknologi
BANDUNG INSPIRA – Di era teknologi yang terus bergerak cepat, dunia pendidikan dituntut untuk ikut bertransformasi. Bukan hanya sekolah formal, lembaga pendidikan nonformal keagamaan pun kini perlu beradaptasi agar tak tertinggal dalam arus digitalisasi.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Digitalisasi Pendidikan Nonformal Keagamaan Islam di Hotel Newton, Kamis (6/11/2025).
Menurut Erwin, digitalisasi dalam dunia pendidikan bukan sekadar penggunaan perangkat atau aplikasi, tapi juga soal cara berpikir dan metode baru dalam menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai keagamaan.
“Digitalisasi bukan sekadar alat, tetapi cara baru dalam berdakwah dan menyebarkan ilmu. Melalui teknologi, nilai-nilai keislaman bisa disampaikan lebih luas, efektif, dan inklusif,” ujar Erwin.
Ia menambahkan, pemanfaatan teknologi bisa membantu lembaga pendidikan keagamaan memperluas jangkauan pembelajaran, mempermudah akses santri dan masyarakat terhadap materi keagamaan, serta menjaga keberlanjutan pendidikan di berbagai situasi.
“Kita ingin memastikan para pendidik dan lembaga keagamaan di Bandung tidak tertinggal dalam arus perubahan zaman. Justru mereka harus menjadi bagian penting dari transformasi digital itu sendiri,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bandung pun berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas lembaga pendidikan keagamaan agar mampu beradaptasi di era digital. Hal ini sejalan dengan visi Kota Bandung: Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
“Salah satu wujud visi tersebut adalah membangun masyarakat yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Erwin.
Ia menegaskan, pendidikan nonformal keagamaan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral masyarakat. Maka, penguatan digitalisasi bukan hanya langkah teknis, tapi juga langkah strategis untuk memperkokoh akhlak, memperluas dakwah, dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang sudah berperan aktif dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Erwin pun mengajak seluruh peserta dan lembaga keagamaan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum kolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam membangun ekosistem pendidikan keagamaan berbasis digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam yang luhur.
“Mari jadikan digitalisasi bukan sebagai ancaman, tapi sebagai peluang untuk menebarkan manfaat dan kebaikan yang lebih luas bagi umat,” tutupnya.
Sebagai langkah nyata, Pemkot Bandung terus mendorong agar transformasi digital di dunia pendidikan tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kegiatan belajar, mengajar, dan pengelolaan lembaga keagamaan. Dengan begitu, semangat literasi digital dan dakwah keilmuan bisa berjalan beriringan, membentuk generasi Bandung yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Syahra)**
Foto: Diskominfo Kota Bandung


