Erik Darmadjaya: Sumpah Pemuda Harus Jadi Gerakan, Bukan Seremonial
BANDUNG INSPIRA – Anggota DPRD Kota Bandung, Erik Darmadjaya, menilai semangat kebangsaan di kalangan generasi muda kini mulai memudar. Erik menegaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 seharusnya menjadi momentum bagi anak muda untuk kembali meneguhkan identitas dan rasa persatuan bangsa.
“Banyak yang lupa perjuangan para pendiri bangsa. Sekarang lebih fokus ke ekonomi dan dirinya sendiri,” ujar Erik di Bandung, Senin (28/10/2025).
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung itu, arah perjuangan pemuda masa kini mulai bergeser karena nilai sejarah dan kebangsaan makin jarang dipelajari maupun dihayati.
“Nilai perjuangan dan simbol kebangsaan sekarang jarang diangkat. Anak muda lebih hafal budaya luar negeri ketimbang sejarah bangsanya sendiri,” tegasnya.
Erik juga menyoroti pelajaran sejarah yang semakin terpinggirkan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Menurutnya, perhatian terhadap mata pelajaran sejarah kini berada di posisi rendah dibandingkan aspek lain dalam pendidikan.
Erik menilai peringatan Sumpah Pemuda seharusnya tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi pengingat penting tentang jati diri bangsa. Ia mengajak generasi muda untuk tidak sekadar menghafal sumpah tersebut, melainkan menerapkannya melalui tindakan nyata, semangat persatuan, dan kontribusi bagi bangsa.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi generasi sekarang, seperti menurunnya minat terhadap sejarah, kurangnya kegiatan pemuda yang menumbuhkan persatuan, serta kuatnya pengaruh budaya konsumtif.
Sebagai langkah nyata, Erik mendorong penguatan pendidikan sejarah, peran komunitas pemuda, serta kolaborasi lintas masyarakat agar nilai kebangsaan tetap hidup.
“Peringatan Sumpah Pemuda jangan cuma jadi rutinitas tiap tahun. Harus jadi gerakan nyata yang menumbuhkan kesadaran berbangsa,” tegasnya.
Erik menegaskan, semangat Sumpah Pemuda harus diteruskan lewat karya dan tanggung jawab generasi muda, bukan hanya dikenang tiap tahun.
“Sejarah nggak cukup dikenang. Ia harus diteruskan lewat karya nyata dan tanggung jawab kebangsaan,” pungkasnya. (Adelya) **
Foto: Pinterest


