BANDUNG INSPIRA – Kecelakaan maut yang melibatkan kereta api 513 Batara Kresna dan sebuah mobil Daihatsu Sigra terjadi di Kelurahan Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (26/03/2025). Mobil putih berpelat B 2883 BYJ tersebut berisi 7 orang dan 4 di antaranya meninggal dunia.
Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Sonny Irawan menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi pukul 08.30 WIB. Kereta api Batara Kresna yang melaju dari arah Jakarta menuju Solo bertemu dengan mobil yang hendak pergi ke wilayah Sukoharjo dan Wonogiri.
Pada saat mobil tersebut melintas, kereta api yang melaju dari arah selatan menghantam sisi kiri mobil dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, mobil yang berisi dua keluarga tersebut hancur dan terseret sejauh 20 meter dari lokasi kejadian. Tiga orang di dalam mobil dinyatakan meninggal dunia di tempat, sementara satu lagi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Adapun korban luka yang tengah dalam perawatan yakni Sri (43), Kanda (17), dan Saifana (15). Keempat korban meninggal dunia adalah Rudi (41) sebagai sopir, Nabila (15), Linda (45), dan Purwanto (50).
Kejadian ini diduga terjadi akibat kelalaian dalam pengelolaan perlintasan kereta api. Palang pintu perlintasan diduga tidak tertutup tepat waktu. Polres Sukoharjo telah mengamankan petugas penjaga palang kereta api yang bertugas saat itu. Saat ini, pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan.
“Di perlintasan rel kereta itu sebenarnya ada palang pintu, tetapi kami masih melakukan proses penyelidikan kenapa palang pintu tidak tertutup,” ujar Kombes Sonny yang dikutip dalam TribunKaltim.com.
Menanggapi hal ini, pihak Jasa Raharja menjamin bahwa para korban dalam kecelakaan akan mendapatkan santunan. Biaya perawatan untuk korban luka-luka dapat mencapai maksimal Rp20 juta. Sementara, korban meninggal dunia akan menerima santunan sebesar Rp50 juta. Hal ini akan dikoordinasikan dengan Satlantas Sukoharjo yang nantinya diserahkan ke ahli waris korban.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian di sekitar perlintasan kereta api. Kelalaian kecil bisa berakibat fatal, baik bagi para pengguna jalan maupun petugas kereta api. Mari kita selalu memperhatikan tanda-tanda dan aturan di perlintasan kereta api serta memastikan kondisi sekitar sebelum melintas demi keselamatan bersama. (Deyvanes Nuruwe)**
