BANDUNG, INSPIRA -Pemerintah Kabupaten Bandung saat ini masih mengerjakan pembangunan jembatan sungai Cikeruh di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang. Dalam prosesnya, jalan yang menghubungkan antar Kota dan Kabupaten Bandung mengalami penutupan jalan akibat pembangunan jembatan tersebut.
Pembangunan jembatan tersebut bertujuan sebagai bentuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi akibat penumpukan sampah dibawah jembatan. Tidak hanya itu, kondisi jembatan yang terlalu sempit menyebabkan kendaraan beroda empat yang berpapasan harus bergantian melewati jembatan tersebut.
“Dibangunnya Jembatan Cikeruh ini dalam upaya penanggulangan banjir luapan Sungai Cikeruh di Desa Tegalluar, Selain itu untuk memperlancar akses kendaraan yang melintas di jembatan ini,” kata Bupati bandung, Dadang Supriatna, dikutip dari akun Instagram pribadinya @dadangsupriatna.
Pada rencana awal, pembangunan jembatan ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dimulai pada 22 September hingga 30 Desember 2023 mendatang.
Aktivis anti korupsi sekaligus anggota organisasi masyarakat Manggala Garuda Putih, Agus Satria menuturkan rencana tersebut molor dari target penyelesaian.
“Seperti yang kita lihat, fakta yang terjadi di lapangan berbanding terbalik dengan yang diinformasikan pihak wewenang. Hingga kini, masyarakat mulai menagih janji penyelesaian pembangunan jembatan yang dijanjikan,” kata dia.
Dikatakan Agus, sampai saat ini diketahui pembangunan jembatan belum terlihat akan rampung pada akhir Desember nanti.
“Tentunya hal tersebut memberikan banyak dampak yang diterima masyarakat sekitar, terutama yang bergantung pada jalan tersebut sebagai jalur utama antar kota dan kabupaten Bandung, mulai merasa khawatir. Mereka khawatir tentang kelanjutan pembangunan yang tertunda ini,” ujarnya.
Agus menambahkan, dampak yang diterima dari keterlambatan pembangunan jembatan ini tidak hanya berdampak pada mobilitas antar Kota dan Kabupaten tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen pelaksanaan proyek infrastruktur di wilayah ini.
“Kalau kita lihat, pemasangan kirmir sungai kurang kemiringan sehingga mengakibatkan dugaan sedimen tanah akan mengalami ke gemburan jika debit air besar, terus dikhawatirkan batu yang ada di pinggiran sungai akan hancur,” katanya.
Sementara itu, Robby Soemantri selaku Ketua MGP Kabupaten Bandung menyampaikan, pihaknya akan menemui Bupati Bandung untuk menyampaikan aspirasi terkait proses pembangunan jembatan cikeruh tersebut.
“Kami ingin bertemu Bupati dan meminta adanya reformasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bandung. Kami menduga ada kejanggalan-kejanggalan,” kata Robby Soemantri. *(roska)