FEATUREBERITA INSPIRABERITA INSPIRA TVNASIONAL

Di Tangan Pandi, Sampah Diapers Berubah menjadi Karya Seni

Pandi Mulyana

BANDUNG, INPIRA – Bagi kebanyakan orang sampah pampers atau diapers dinilai menjijikan. Berbeda dengan Pandi Mulyana asal Rancaekek, ia percaya bahwa sampah adalah berlian yang tercecer. Terbukti dengan hasil karya berbahan dasar sampah yang sudah banyak dibuatnya.

Tidak perlu banyak kata bagi seorang pegiat lingkungan sekaligus seniman ini, Pandi menunjukkan tekadnya dalam berkarya dan menjaga lingkungan. Saat berkunjung ke rumahnya atau Rumah Kreatif Mang Pundie di kampung Babakan Asta, Desa Rancaekek Wetan, terlihat berbagai karya yang sudah ia buat. Pot bunga, hiasan akuarium, hiasan dinding, pas foto bahkan karya seni penjing yang semuanya berbahan dasar sampah diapers terpajang di rumahnya.

Pandi mulai berkarya sejak tahun 2018. Saat itu terjadi fenomena penumpukan sampah di Jalan Walini dekat dengan rumahnya. Hal ini menjadi keresahan Pandi yang membuatnya tergerak. Bukan bermodal anggaran melainkan bermodal mental, Pandi berani berkarya.

Namun, pergerakannya bukan tanpa hambatan. Pandi pernah disebut ‘gila’ oleh masyarakat dan pernah hampir dipolisikan. Menariknya lagi saat berupaya mengatasi persoalan di  Jalan Walini ia menemukan sebuah kantong berisi sampah diapers. Ketika itu, ia mendapati belatung-belatung dari kantong tersebut jatuh ke kakinya. Ia mengatakan sesuatu pada pampers yang ia temukan, tapi ini bukan alasan dia disebut ‘gila’.

“Kamu dianggap hina, tapi sebetulnya kamu bisa menjadi karya. Kamu mau jadi apa silakan saya akan bantu kamu,” ucap Pandi saat bercerita kepada Tim Inspira belum lama ini.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Beras di KBB Stabil

Setelah kejadian itu, Pandi ditakdirkan bertemu dengan salah satu dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menginspirasinya untuk bisa mengolah sampah diapers. Tidak langsung mendapatkan cara mengolahnya, Pandi masih perlu berpikir keras bagaimana sampah diapers bisa menjadi sebuah pot. Percobaan pertama dia gagal. Selanjutnya dia berhasil membuat sebuah pot berbahan dasar sampah diapers.

Meski pada kali pertama ia muntah karena mencuci sampah pampers. Namun, sekarang bukan hanya pot yang dia buat. Berbagai jenis karya berhasil Pandi buat, dan baru-baru ini Pandi juga mencoba membuat asbak. Karya berbahan dasar diapers ternyata punya keunikan tersendiri. Teksturnya yang bergelombang menambah estetika karya.

Karya yang Pandi buat tidak begitu saja ia beri harga dengan mata uang rupiah. Menurutnya karya seni biar orang lain yang menilai dan menghargai. Siapapun yang menginginkan karyanya silakan memberikan harga sendiri untuk donasi ke Rumah Kreatif Mang Pundie.

Pandi sering membagikan karya-karyanya ke sekolah. Bukan tanpa alasan, ini ia lakukan untuk menginspirasi orang-orang agar mau berkarya. Sebagai seseorang yang selalu mempunyai mimpi dan meyakini mimpinya, Pandi juga menceritakan mimpi hebatnya untuk bisa menginspirasi dunia.

“Kita bermimpi dengan karya ini bisa menembus wilayah ini mendatangkan wisatawan-wisatawan asing bukan hanya dari dalam negeri. Saya ingin menginspirasi dunia. Walaupun mungkin perjalanannya tidak semudah yang kita harapkan,” pungkasnya. (Sri Rahayu Afifah)**

Baca Juga: Tingkatkan Potensial Pajak Daerah, Pemkot Bandung Pasang EFD di 1.000 Titik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.