BANDUNG INSPIRA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat melaksanakan pelatihan bagi saksi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua DPD Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto mengatakan bahwa pihaknya saat ini membutuhkan saksi yang luar biasa untuk Pemilu 2024.
“Kita mengadakan pelatih saksi karena kita butuh saksi yang luar biasa. Pengalaman lalu-lalu saksi belum waktunya udah pulang. Dengan diadakanya pelatihan terhadap saksi ini kita butuh saksi yang kuat, sampai selesai berada disitu,” kata Anton kepada wartawan disela-sela pelatihan Training of Trainer (ToT) Saksi Pemilu 2024 DPD Partai Demokrat Jabar di Kota Bandung, Selasa (5/9/2023).
Dia mengungkapkan, pelatihan ToT ini diisi langsung oleh Wakil Sekjen sekaligun Ketua Badan Saksi Nasional Demokrat Andi Timo Pangerang. Adapun pelatihan ini dibagi menjadi 3 kelas dengan total peserta ada 150 orang.
“Insya Allah kita punya saksi yang kuat sehinga demokrat bisa menjaga suara dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa seluruh TPS di Jawa Barat ada 150 ribu saksi. Oleh karena itu, dalam ToT yang diselenggarakan Demokrat Jabar ini masing-masing mengirimkan 4 orang.
“Nanti 4 orang tersebut melatih ditingkat DPC, nanti DPC tingkat kecamatan sampai ketingkat TPS. Intinya jangan sampai ada orang jadi saksi tapi tidak mengetahui apa yang dilakukan tupoksi sebagai saksi,” jelasnya.
Sementara itu, Andi Timo Pangerang menyampaikan bahwa hasil akhir Pemilu itu adalah perolehan suara. Oleh karena itu, peran saksi sangat penting untuk hadir di setiap TPS untuk mengawal, mencermati, memantau, dan menghitung suara.
“Semua untuk mencari suara, sudah dapat suara gak ada saksinya, ini bisa saja hilang semuanya. Dalam proses, pemungutan, perhitungan suara, rekapitulasi suara. Selalu ada celah titik-titik rawan,” ucap Andi.
Menurut dia, ToT ini sangat penting supaya para saksi paham betul tugas apa yang harus dilakukannya. “Sehinga hal-hal yang kita khawatir itu bisa kita antisipasi. Intinya saksi tau mengerjakan apa tugasnya,” bebernya.
“Yang paling penting adalah saksi kita berani bicara. Selain beri materi kita juga menanamkan rasa berani dalam diri saksi. Supaya bisa bicara menyampaikan hak kebenaran,” tandasnya. *(e.nirmayadi)