BANDUNG INSPIRA- Dalam upaya mengantisipasi bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memimpin operasi modifikasi cuaca di Pangkalan Udara (Lanud) Sulaiman, Kabupaten Bandung. Operasi ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah rawan banjir.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram resmi Lanud, Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan bahwa operasi modifikasi cuaca difokuskan pada daerah yang rawan banjir akibat curah hujan yang tidak terkendali. Melalui langkah inovatif ini, diharapkan dapat meminimalisir risiko bencana banjir di wilayah tersebut.
Operasi modifikasi cuaca ini melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah, TNI Angkatan Udara dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pesawat Casa 212 dari Lanud Halim Perdanakusuma dikerahkan untuk menyemai awan di wilayah DKI Jakarta sebagai bagian operasi ini.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadireal, Dedi Mulyadi tampak berdiri di samping pesawat dan menjelaskan proses modifikasi cuaca yang dilakukan. Dengan gaya khasnya yang santai namun lugas, ia berkata:
“Jadi garam ini nanti disebar ke awan, tapi bukan di darat ya, di laut. Supaya hujannya turun di laut. Jadi garamnya ke laut, hujannya juga balik ke laut. Biar banjir enggak mampir ke daratan.”
Dedi menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar manusia untuk menyeimbangkan alam, agar masyarakat tidak terus-menerus menjadi korban bencana musiman. Ia pun menyebut bahwa modifikasi cuaca ini bukan untuk melawan alam, tapi untuk mengatur alur hujan agar tidak menimbulkan musibah. Dalam unggahan video dari instagram pribadinya juga, Gubernur Jawa Barat ini sambil bercanda dan berkata “Dari laut kembali ke laut, yang tidak boleh itu kembali ke mantan.” (Salsa Solihatunnisa)**
