Data BPS 2025: Pengangguran Turun, Upah Buruh Capai Rp3,09 Juta
BANDUNG INSPIRA – Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi merilis laporan terbaru Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia periode Februari 2025. Laporan tersebut mencerminkan tren positif di sektor ketenagakerjaan nasional, yang ditandai dengan penurunan angka pengangguran serta penguatan proporsi masyarakat yang bekerja secara penuh.
Berdasarkan data Berita Resmi Statistik No. 44/05/Th. XXVIII, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 berhasil ditekan hingga menyentuh angka 4,76 persen. Angka ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,06 persen poin jika dibandingkan dengan posisi pada Februari 2024.
Jika menilik ke belakang secara historis, kondisi ketenagakerjaan Indonesia terus menunjukkan tren perbaikan yang berkelanjutan. TPT nasional tercatat terus melandai dari sebelumnya 5,45 persen pada Februari 2023, kemudian turun secara bertahap hingga mencapai 4,76 persen pada awal tahun ini.
Selain penurunan pengangguran, BPS juga melaporkan indikator kesejahteraan buruh. Tercatat, rata-rata upah buruh secara nasional pada periode ini berada di angka Rp3,09 juta.
Lebih lanjut, struktur penduduk yang bekerja menurut jam kerja juga memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan:
– Pekerja Penuh (≥35 jam per minggu): Kelompok ini mendominasi pasar kerja dengan jumlah mencapai 96,48 juta orang atau setara dengan 66,19 persen dari total penduduk bekerja. Angka ini menunjukkan peningkatan proporsi masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap dan stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
– Pekerja Tidak Penuh (1–34 jam per minggu): Kelompok ini mencakup 49,29 juta orang (33,81 persen).
Sementara, dalam kelompok pekerja tidak penuh, data terbagi lebih spesifik menjadi dua sub-kategori utama:
– Pekerja Paruh Waktu: Tercatat mengalami sedikit kenaikan menjadi 25,81 persen pada Februari 2025.
– Setengah Pengangguran: Kelompok ini berada di angka 8,00 persen. Meskipun menunjukkan fluktuasi, angka setengah pengangguran ini tetap menjadi perhatian serius pemerintah guna meningkatkan kualitas penyerapan tenaga kerja agar lebih produktif.
Data komprehensif ini merupakan hasil dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan secara berkala oleh BPS. Penurunan angka pengangguran yang disertai dengan dominasi pekerja penuh diharapkan dapat menjadi penggerak serta indikator kuat bagi pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan di masa depan. (Himaya)**
Foto: bps.go.id


