BANDUNG INSPIRA – Perusahaan Daihatsu yang merupkan anak perusahaan Toyota, mengaku telah memanipulasi uji keselamatan kendaraannya selama lebih dari 30 tahun produksi.
Perusahaan Daihatsu mengaku telah memanipulasi data empat model yang diproduksi di Malaysia dan Thailand sejak tahun 2022 hingga saat ini. Skandal manipulasi uji keselamatan mobil Daihatsu ini terungkap pada April 2023 lalu.
Dilansir dari Bloomberg, sebanyak 88.000 mobil merek Toyota yang dijual di Malaysia dan Thailand melanggar uji keselamatan.
Pada Mei 2023 lalu, perusahaan Toyota menemukan penyimpangan prosedur dalam proses sertifikasi uji tabrakan sisi tiang dari Daihatsu Rocky Hev dan Toyota Rize Hev.
Informasi terbaru menyatakan Daihatsu memiliki 174 kasus (143 kasus pernyataan palsu, 28 kasus modifikasi penyesuaian yang tidak tepat, dan 3 kasus manipulasi data asli), dilaporkan pada tanggal 20 Desember 2023 oleh Toyota.
Penyimpangan prosedural yang terungkap diketahui sudah terjadi sejak tahun 1989. Kasus penyimpangan ini semakin meningkat pada tahun 2014.
Akibat skandal ini, Daihatsu harus menutup empat pabrik di Jepang terhitung sejak Selasa (26/12/2023) sampai akhir Januari 2024, termasuk kantor pusatnya yang ada di Osaka, Jepang. (Tina)**