BANDUNG INSPIRA – PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II dikabarkan akan digabungkan dan mengganti namanya menjadi PT Angkasa Pura Nusantara. Perubahan nama dari PT Angkasa Pura Indonesia menjadi PT Angkasa Pura Nusantara ini telah disetujui oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).
Penggabungan kedua operator bandara pelat merah ini dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengintegrasikan layanan transportasi udara di Indonesia.
Rencana penggabungan ini sudah ada sejak Juni 2020 lalu dan kini isu penggabungan ini semakin gencar, di mana Kementerian BUMN sudah mulai melakukan penjajakan untuk merealisasikan rencana tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, setidaknya pihaknya membutuhkan waktu 3 bulan untuk memulai proses merger antara AP I dan AP II. Ia pun memastikan bahwa merger ini tidak akan mengakibatkan pengurangan karyawan.
“Mengenai Angkasa Pura memang ini rencana perlu 3 bulan, jadi tahun ini sudah ada penjajakan awal,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta pada Senin (4/12/2023).
Mengutip dokumen di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ketika perubahan nama Angkasa Pura Indonesia selesai, maka nantinya PT Angkasa Pura II yang berganti menjadi PT Angkasa Pura Indonesia terebut akan bertindak sebagai perusahaan penerima penggabungan. Kemudian, Angkasa Pura I akan bergabung ke dalam Angkasa Pura Indonesia yang sebelumnya bernama Angkasa Pura II.
Proses penggabungan ini ditargetkan mulai efektif pada 1 September 2024 mendatang. Tanggal efektif tersebut merupakan waktu penerbitan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas perubahan anggaran dasar PT Angkasa Pura Indonesia yang sebelumnya bernama PT Angkasa Pura II yang dilakukan dalam rangka penggabungan ini. (Raihani)**
