BANDUNG INSPIRA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi perkiraan cuaca di sejumlah wilayah yang akan dilanda hujan dengan intensitas lebat selama sepekan ke depan. Perkiraan cuaca ini berpotensi disertai kilat dan angin kencang.
Dilansir dari bmkg.go.id perkiraan gelombang satu minggu ke depan merupakan informasi perkiraan gelombang berlaku 7 hari kedepan yang memuat perkiraan tinggi gelombang dan potensi hujan lebat disertai petir. Prakiraan gelombnag sattu minggu ke depan mencakup perairan gelombang per hari, khusus untuk perkiraan hari pertama hingga ketiga ditambahkan prakiraan potensi hujan lebat disertai kilat/petir di wilayah perairan Indonesia.
BMKG melaporkan atmosfer di wilayah Indonesia menunjukan pola yang bervariasi, sehingga hujan sedang hingga lebat dipengaruhi oleh Monsun Asia yang aktif serta Gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di beberapa wilayah.
“Sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudra Hindia barat Aceh, Laut Natuna Utara, Laut Sawu, dan Samudra Pasifik utara Maluku Utara yang membentuk daerah konvergensi dari Perairan Nias hingga Aceh, di Laut Natuna Utara, di Perairan selatan NTB, dan di Perairan utara Maluku Utara,” jelas BMKG dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).
Dalam penjelasannya, BMKG juga mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang biasa disebut Konfluensi di wilayah pulau sumatera bagian utara yang berasal dari laut China selatan Timur Vietnam hingga Laut Natuna dan di Samudera Pasifik utara Maluku Utara. Dengan kondisi tersebut prakiraan ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, daerah konvergensi dan konfluensi.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk terus memantau informasi terkini mengenai prakiraan cuaca. “Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini, mengingat potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang masih dapat terjadi. Dengan semangat baru di awal tahun ini, mari bersama tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca yang dinamis demi keselamatan dan kenyamanan bersama,” tulis BMKG. (Ari Abdul Basit)**