BANDUNG INSPIRA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merespons fenomena monyet turun ke permukiman di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
BMKG mengimbau masyarakat diminta tidak mengkaitkan fenomena itu dengan potensi bencana di Kota Bandung.
Selain itu BMKG pun meminta masyarakat untuk tidak panik dengan beredarnya informasi tersebut.
“Jadi belum bisa dikaitkan (fenomena monyet turun ke kota) dengan potensi bencana yang ada di Kota Bandung,” ujar Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Kota Bandung, Ajeng Marina Utamie, dikutip Sabtu (3/12/2022).
Pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir terjadinya bencana alam di Kota Bandung.
“BMKG akan selalu memberikan informasi terbaru agar penanganan bencana di Kota Bandung dapat dilakukan secara maksimal,” ujarnya.
Namun begitu, BMKG tetap meminta masyarakat tetap waspada karena Bandung berada di Sesar Lembang.
Diketahui, beberapa hari ke belakang Kota Bandung sempat dihebohkan viralnya empat ekor monyet yang turun ke permukiman warga di Kota Bandung seperti kawasan Kiaracondong, Antapani, dan juga Dago.
Beberapa informasi kemudian mengaitkan dengan potensi bencana alama yang akan terjadi di Bandung.
Sementara itu, Penanganan kebencanaan, Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat mengatakan, Diskar PB akan senantiasa menangani keluhan masyarakat terkait pertolongan dan kebencanaan.
Lebih spesifik terkait monyet liar yang masuk ke permukiman warga, Yusuf mengaku terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk salah satunya Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.
Koordinasi yang dimaksud terkait langkah yang akan diambil jika monyet-monyet tersebut ditemukan dan berhasil dievakuasi. Evakuasi belum dilakukan karena monyet-monyet ini berpindah lokasi. Pihaknya mendapat laporan di kawasan Puri Dago, Kiaracondong, belum lama ini di kawasan Dago.
“Namun dari hasil identifikasi, yang kami lihat, monyet yang ditemukan di berbagai lokasi ini tampaknya jenis yang sama. Sehingga diduga sebenarnya monyet ini berpindah-pindah,” tutup Yusuf. (EN)