CIMAHI, INSPIRA,- Maraknya kejahatan jalanan dilakukan geng motor di Kota Cimahi menggugah Aliansi Mahasiswa Cimahi untuk menggelar focus group discussion (FGD) dan deklarasi menolak kehadiran berandalan bermotor di Valore, The Edge, Baros, Kota Cimahi, Selasa (14/2/2023).
Mengusung tema ‘Dari Kota Pengangguran sampai Kota Kriminal’, kegiatan FGD dihadiri seluruh pemangku kepentingan di Kota Cimahi seperti Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, perwakilan Kodim 0609 Kab Bandung, anggota Komisi 4 DPRD Kota Cimahi, Agus Solihin, Karang Taruna, BEM, Cipayung, 4 Almamater, pelajar dan ormas/LSM.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Cimahi, Andre Akbar mengatakan, FGD menghadirkan stakeholder di Kota Cimahi sebagai upaya mendorong kebersamaan stakeholder untuk saling menjaga ketertiban dan keamanan Kota Cimahi.
“Keamanan dan ketertiban di Cimahi bukan hanya tanggung jawab Kepolisian dan Pemda saja, perlu peran seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan kondusifitas keamanan dan ketertiban di Kota Cimahi,” ucap Andre usai deklarasi penolakan berlangsung.
Andre menilai, untuk menekan aksi kejahatan berandalan bermotor dibutuhkan sinergitas dan kesadaran berbagai elemen masyarakat dan pemerintah serta kepolisian.
“Harapan kami dengan FGD ini seluruh stakeholder di Kota Cimahi menyamakan persepsi bahwa masyarakat menolak kehadiran berandalan bermotor, hal ini akan berdampak pada deteksi dini ketika muncul gangguan keamanan di lingkungan terkecil,”terang Andre. (Tri Juna)
