BANDUNG INSPIRA – Memasuki bulan ramadan, pelaksanaan salat tarawih di Pondok Pesantren Al-Quraniyah Indramayu Jawa Barat menjadi sorotan. Pasalnya, salat tarawih yang dilakukan di pondok pesantren tersebut dicap sebagai ‘tarawih kilat’ karena bisa selesai dalam waktu 7 menit untuk tarawih 23 rakaat.
Azun Mauzun, ustadz di Pondok Pesantren Al-Quraniyah mengatakan, tarawih Kilat tersebut telah berlangsung selama 15 tahun dan sudah menjadi tradisi di Pondok Pesantren Al-Quraniyah.
“Jadi tarawih di pesantren kita ini sudah 15 tahun ini karena permintaan masyarakat sekitar dan para santri untuk mempercepat gerakan salat yang ada di pesantren kita ini,” ungkap Azun dalam program Apa Kabar Indonesia tvOne, dikutip pada Rabu (20/3/2024).
Meski tarawih dilakukan dengan sangat cepat, Azun mengaku bahwa imam salat tarawih membaca surat Al-fatihah beserta surat pendeknya dengan tajwidnya yang benar serta pelafalan yang jelas.
“Bacaannya sangat jelas makhrajnya sangat jelas, tajwidnya juga sangat jelas,” sambungnya.
Azun juga mengatakan bahwa tarawih kilat ini merupakan permintaan dari warga sekitar dan santri di pondok pesantren tersebut, sehingga pihaknya tidak pernah mendapatkan komplain dengan salat tarawih tersebut.
“Tidak pernah ada komplain. Malah waktu saat pandemi 6 menit setengah sudah selesai,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengatakan akan mempertanyakan hal tersebut kepada ahli agama.
“Kita tanya ke ini deh, ahli agama nanti ya. Tanya ke kiai, ulama, apa ini kalau ada tarawih kilat ini gimana. Rukun wajibnya tarawih itu apa, kita nanti tanya ke tokoh agama dulu,” kata Yaqut, dikutip dari Detik.com pada Rabu (20/3/2024). (Tina)**
