BANDUNG INSPIRA – Bendera partai politik kembali terpasang di sepanjang jalan termasuk flyover Kiaracondong, Kota Bandung.
Bendera partai politik merupakan Alat Peraga Kampanye (APK) menjelang Pemilu 2024.
Berdasarkan pantauan Tim Inspira pada Senin (29/1/2024), terdapat bendera dari berbagai partai terpasang menggunakan bambu kecil dan diikat dengan kawat pada tiang besi pembatas jalan.
Beberapa warga tanggapi adanya bendera-bendera tersebut. Beberapa warga keluhkan pemasangan bendera yang kurang tertib. Ada yang kayunya mudah patah hingga posisi tiang bendera yang terlalu condong sehingga dapat membahayakan pengendara yang melintasi kawasan tersebut.
Mbak Im, pejalan kaki di kawasan tersebut menuturkan bahwa penataan bendera dan APK lainnya menyebabkan jalan terlihat tidak rapih dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Kalau mengganggu sih tidak, cuma kalau ada angin atau apa kan banyak yang jatuh tuh, misal miring-miring, itu yang mengganggu kalau di jalan raya,” tuturnya saat diwawancarai oleh Tim Inspira.
Mbak Im juga mengatakan, pemasangan APK tidak memberikan pengaruh yang begitu signifikan terhadap pilihan masyarakat setempat.
“Kalau untuk yang awam mungkin biar tau pemilihannya siapa, calon-calonnya siapa, itu bisa ngaruh juga. Tapi kalau untuk anak millenial atau yang udah paham dengan teknologi, dia akan memilih sesuai dengan pilihannya. Tidak dilihat dari baliho, karena kan gak ngaruh juga kayanya baliho ya, paling debat capres aja yang ngaruh,” imbuhnya.
Doni, salah satu pedagang di area flyover Kiaracondong juga menghimbau agar bendera-bendera dan baliho pemilu untuk segera dilepas kembali setelah pemilu berakhir.
“Kalau bisa dirapikan lagi ya ke semula, biar pandangannya bagus gitu. Biar ga kumuh,” katanya.
Sementara itu, situasi yang sama terjadi di Flyover Kopo dan Cibaduyut yang terletak di Jl. Leuwi Panjang, Kec. Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Bendera partai politik serta baliho terlihat memenuhi jalan.
Pemasangan APK ini juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti lampu jalan yang hilang dan rusak tertusuk oleh bambu yang digunakan sebagai tiang bendera partai politik tersebut. (Tina)**
