BANDUNG INSPIRA – Melesatnya penjualan produk impor berharga murah di platform Tiktok Shop menuai banyak pro dan kontra, hal ini menjadi pemicu kegagalan bagi banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kemenkop UKM juga menyoroti banyak produk impor yang dijual reseller di Tiktok Shop memiliki harga yang lebih rendah ketimbang produk buatan UMKM asli Indonesia. Banyak orang yang tertarik dengan harga dari barang impor yang terbilang sangat murah. Alhasil barang UMKM tidak laku dijual dan pelaku UMKM yang mengalami akhirnya gulung tikar.
“Ada beberapa UMKM dalam kategori tertentu bangkrut. Bukan karena produk tak bersaing secara harga tak sesuai. Mudah – mudahan dari hasil pertemuan ini kita dapat formulasi banyak hal.” ungkap Wientor Rahmada, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia.
Banyaknya penjualan barang impor ke Indonesia tentunya akan berdampak bagi beberapa aspek, salah satunya aspek di bidang ekonomi. Dalam dampak positif dengan adanya kegiatan impor barang maka dapat membuat kebutuhan suatu negara atau masyarakat di suatu negara tercukupi.
Nah, meski begitu tenyata kegiatan penjualan barang impor juga memiliki sederet dampak negatif untuk Indonesia, salah satunya bisa mengurangi rasa cinta tanah air akibat membeli produk luar. Apa saja dampak negatif dari kegiatan impor bila terus menerus dilakukan? Simak jawabannya dalam pembahasaan berikut ini
Dilansir dari Jurnal Universitas Udaya, Berikut beberapa dampak negatif dari kegiatan impor :
- Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri.
- Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
- Terjadinya persaingan yang tidak sehat karena pengaruh perdagangan bebas.
- Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Itu semua adalah dampak buruk dari kegiatan impor pada bidang ekonomi. Jadi, Apakah Sobat Inspira ikut terpengaruh dalam kegiatan jual beli impor? Yuk, Mulai sekarang lebih mencintai produk buatan lokal! (tami)**