BANDUNG INSPIRA- Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bima ini menelan banyak korban, ada yang luka-luka, hilang terseret arus bahkan meninggal. Info terbaru pada Selasa (4/2/45) korban terdampak banjir bertambah yang sebelumnya 99 orang kini menjadi semakin banyak yaitu 860 orang sebagaimana yang dinyatakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian 6 warga yang hilang akibat arus banjir bandang. Korban yang belum ditemukan berasal dari Desa Nanga Wera, termasuk seorang balita berusia 3 tahun dan seorang lansia berusia 80 tahun. Sementara itu korban yang sempat hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal.
Korban pertama adalah Burhan yang tertimbun tanah longsor saat berada di kebun, korban kedua Hermawati ditemukan tewas setelah terseret arus deras sejauh tiga kilometer. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, membenarkan bahwa ketiga korban telah dievakuasi, semuanya dalam kondisi meninggal dunia.
“Iya betul, ketiganya dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik BPBD yang dikutip pada TribunLombok.
Dilansir dari liputan6.com para pengungsi mendirikan tenda darurat di rumah kerabat atau masjid-masjid terdekat. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Pemerintah setempat dan berbagai lembaga kemanusiaan harus segera merespon situasi ini.
Info terbaru pada Selasa, 4/2/25 BNPB mengkonfirmasikan pemenuhan logistik dan kebutuhan pokok terhadap korban terdampak terdiri dari 305 keluarga sudah disalurkan, sehingga BNPB mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Bima yang sudah menyediakan dan memperpanjang status tanggap darurat diperpanjang hingga 17 Februari mendatang. (Salsa Solihatunnisa)**
