BANDUNG INSPIRA – Bali termasuk kedalam daftar tempat overtourism selama Januari-November 2023 setelah pandemi Covid-19. Bahkan diperkirakan pendapatan meningkat 95 persen dari sebelum pandemi yang mencapai US$9,5 triliun pada tahun 2023.
Menurut World Travel & Tourism Council, Bali bersama beberapa kota lain di dunia, seperti Amsterdam, Athena, Barcelona, Paris, Miami, dan Venesia mengalami lonjakan turis yang berlebihan.
Dinas Pariwisata (Dispar) Bali memberikan data lebih dari 5,2 juta wisatawan asing mengunjungi Bali, sementara lebih dari 9,4 juta wisatawan lokal juga datang ke Bali periode yang sama yang tercatat dari Januari hingga 26 Desember 2023.
Ditahun 2022 ada 2,1 juta kunjungan wisatawan asing dan 8 juta wisatawan lokal. Tentu angka ini berbeda jauh dengan kunjungan wisatawan selama 2023 yang melonjak tinggi.
Lonjakan ini memberikan dampak positif dari segi bisnis dan perekonomian lokal, namun disisi lain membawa masalah seperti kebisingan, polusi dan lalu lintas.
Dilansir dari Narasinewsroom, Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan kebijakan terkait peraturan bagi wisatawan yang berkunjung. Menetapkan hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan seperti dilarang mengumpat, memanjat bangunan, atau menyentuh pohon suci.
Kebijakan ini dikeluarkan karena Bali mengalami masalah besar akibat lonjakan kunjungan wisatawan yang tidak terkendali pada musim liburan 2023.
Adapun kebijakan baru yang wajib dipatuhi mulai 14 Februari 2024, wisatawan asing yang mengunjungi Bali akan diwajibkan membayar pajak sebesar 150 ribu rupiah atau sekitar 10 dolar AS. (Anis)**
