BANDUNG INSPIRA – Tak bisa dipungkiri, siapa teman kita sangat menentukan siapa kita di masa depan. Banyak orang terjerumus ke dalam pergaulan buruk, kecanduan rokok, narkoba, bahkan gagal pendidikan, karena salah memilih teman. Namun sebaliknya, banyak juga yang menemukan hidayah dan jalan hidup yang lebih baik setelah bertemu orang-orang yang shalih.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang sangat indah:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Menariknya, di era digital seperti sekarang, “teman bergaul” tak melulu soal siapa yang duduk di samping kita. Apa yang kita baca di HP, tontonan yang kita lihat di TV atau laptop, bahkan topik-topik obrolan di grup chat, semua itu bagian dari pergaulan kita. Kalau isinya baik, kita ikut tercerahkan. Namun, kalau isinya buruk, bisa saja tanpa sadar kita terbawa arus.
Maka penting bagi kita untuk memilih “teman” baik manusia maupun konten digital yang bisa membawa ke arah kebaikan. Beberapa kriteria teman yang bisa kita cari yaitu:
- Mereka yang paham agama, sehingga bisa membedakan mana yang halal dan haram, mana yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, serta mana yang membawa pahala atau dosa.
- Mereka yang berakhlak mulia dan taat dalam beribadah.
- Teman yang hormat dan berbakti kepada orang tua.
- Mereka yang senang beribadah dan konsisten mengajak kepada kebaikan.
- Yang tidak segan menasihati kita saat salah, tetapi juga memotivasi saat kita merasa lemah.
- Yang tidak suka merendahkan, menipu, atau mendzalimi orang lain.
- Juga teman yang punya semangat dan cita-cita besar.
Teman juga adalah mereka yang membawa kita semakin dekat dengan Allah. Karena lingkungan pergaulan bukan hanya mencerminkan siapa kita, tetapi juga membentuk siapa kita ke depannya. (Rifqi Sibyan Kamil)**