BERITA INSPIRA – Pada hari kedua kampanye, Anies Baswedan kunjungi beberapa lokasi di Jawa Barat, salah satunya agenda diskusi bersama Mahasiswa se-Bandung Raya bertajuk Desak Anies.
Usai mengunjungi para petani di pangalengan dan menghadiri konsolidasi partai pendukung, Anies Baswedan mengakhiri agenda hari kedua kampanye dengan berdialog dengan mahasiswa dan pemuda lainnya.
Acara yang digelar di 150 Coffee And Garden ini merupakan sebuah inisiasi dari wadah kepemudaan “Ubah Bareng” sebagai bentuk respon atas ragam pesimisme yang ditujukan kepada capres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan. Acara ini bertujuan untuk merubah pandangan masyarakat khususnya anak muda kepada Anies Baswedan selaku calon pemimpin Indonesia.
Agenda berdialog ini menjadi bagian dari kampanye pemilu paslon nomor urut 1 di Bandung. Pada kesempatan ini, Anies menyampaikan kepada para mahasiswa yang datang untuk berani menyuarakan pendapatnya. Setiap yang hadir, diberi kebebasan untuk bertanya apa saja dengan beragam topik dan isu. Bagi Anies, kebebasan berpendapat merupakan salah satu komitmennya untuk Indonesia kedepan. Sebagai negara demokrasi, Anies meminta masyarakat untuk menghilangkan rasa takut ketika berpendapat.
“Kebebasan berdialog itu harus dijaga. Kenapa saya mau dateng acara gini? karena saya ingin berdialog, berdiskusi dan jangan sampai ada rasa takut untuk mengungkapkan pendapat di negeri ini” kata Anies, di acara Desak Anies.
Bagi Anies, ruang untuk berdialog seperti yang sedang ia kunjungi ini merupakan kesempatan yang harus lebih sering dikerjakan saat proses kampanye. Supaya para calon Capres-Cawapres lebih banyak mendengar dan menyerap guna menyusun langkah Indonesia kedepan.
“Jangan sampai ada rasa takut untuk mengungkapkan dan tidak boleh kita bilang kritik yang membangun, akrena kritik ya kritik aja, membangun ya membangun aja” Ujar Anies.
Anies merasa aturan-aturan saat ini banyak membuat masyarakat takut untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah. Anies berkata bahwa masyarakat bebas menyampaikan kritik. Urusan membangun itu hanya bagi yang dikritik dan tugas yang mengkritik tugasnya mengamati apa yang mereka kritik. (citra)**