BANDUNG INSPIRA – Pasca tagar #AllEyesOnRafah viral, kini muncul seruan tagar #AllEyesOnPapua menggema di media sosial, bahkan menjadi trending dibeberapa platform media sosial belum lama ini. Ada dengan papua?
Tagar All Eyes On Papua yang menggaung di media sosial menjadi ungkapakan kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan yang sedang hangat diperbincangkan. Selain itu juga, merupakan bentuk protes terhadap rencana pembabatan hutan di Papua untuk dijadikan lahan perkebunan sawit.
Seperti diketahui, masyarakat adat Marga Moro dan Suku Awyu menggugat izin lingkungan kebun sawit PT Indo Asiana Lestari (PT IAL). Mereka didampingi oleh Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua dan menolak rencana pembabatan hutan seluas 36 ribu hektar.
Jika proyek ini terlaksana, menurut mereka hutan adat yang selama ini menjadi sumber penghidupan akan hilang dan habitatnya terancam. Masyarakat adat Awyu Papua juga berdemo di depan gedung Mahkamah Agung. Mereka memperjuangkan hak-haknya atas hutan adat yang dihuni.
Belum lama ini, dalam unggahan video yang beredar di media sosial, dikatakan mereka dari Suku Awyu dan Suku Moi datang dari Papua yang jauh bukan untuk mencari makan di Jakarta. Mereka juga menegaskan bahwa mereka bisa hidup tanpa kelapa sawit, akan tetapi tidak bisa hidup tanpa hutan dan dusun sagu.
“Dari sini kita akan paham bahwa saudara kita di Indonesia dimiskinkan oleh para pejabat, petinggi rakus yang yg isi otaknya bisnis semua. Sacrifcing forest for oil palm plantations is a selfish and inhumane act. DONT STOP TALKING ABOUT PAPUA!! #AllEyesOnPapua #LindinguHutanPapua” tulis pengguna akun X @variabelcepheid pada Minggu (02/06/24).
Setelah viral dan mendapatkan perhatian, netizen juga turut membuat petisi untuk galang dukungan agar Mahakamah Agung mencabut izin lingkungan PT Indo Asiana Lestari. (Dira)**
