BANDUNG INSPIRA – Aktivis 1998 mengingatkan agar oligarki jangan sampai bangkit lagi seperti zama orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Sebanyak 50-an aktivis 1998 menyampaikan aspirasi dan orasi di depan Gedung Sate, Kamis 19 Oktober 2023. Bagi mereka perjalanan 25 tahun reformasi 1998, Indonesia telah memiliki banyak kemajuan. Hanya saja masih ada pekerjaan rumah yang harus tetap menjadi fokus utama.
Masriel Arizal, salah satu aktivis yang merupakan alumni Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon atau yang biasa disingkat UNTAG Cirebon mengatakan, oligarki, nepotisme dan penegakan hukum masih menjadi catatan penting bagi para aktivis.
“Aroma oligarki sepertinya bisa muncul jika dibiarkan pada Pemilu 2024. Untuk itu, kami ingin mengingatkan pada Generasi Milenial akan jangan pernah lupa akan sejarah kelam terhadap oligarki di era Soeharto,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini yang perlu diingatkan adalah cita-cita bangsa Indonesia agar mampu berdaulat di berbagai sektor. Sslain itu, bagaimana cita-cita kemerdekaan Indonesia tegak lurus bersama reformasi.
“Bagi rakyat yang sadar inilah waktunya untuk segera kembali membulatkan tekad untuk menjadi penghalang bagi menguatnya oligarki. Serta masifnya praktek KKN serta anasir-anasir Orba lewat keluarga Cendana,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Irzal Januardi Mantam Anggota Forum Aktivis Mahasiswa Unisba. Menurut Irzal, saat ini dibalik reformasi telah menyelip kekuasaan politik yang mulai korup.
“Sekarang oligarki mulai menggurita dan yang paling berbahaya adalah perlahan-lahan menguatnya kekuatan politik Cendana yang terus berusaha merangsek naik salam setiap kesempatan konstelasi politik,” tuturnya.
Dengan begitu, kata dia, para aktivis 1998 mencoba untuk mengingatkam kembali tentang adanya bahaya tersebut. Dan mereka juga ingin mengingatkan dialektika peradaban bangsa agar bisa menghatarkan rakyat Indonesia kepada mimpi kemerdekaan yang digariskan para pendiri bangsa.
Sementara itu, Rizki Armansyah, Mantan Ketua Forum Gerakan Aktivis Mahasiswa Universitas Langlangbuana (Unla) mengatakan demokrasi Indonesia perlu dijaga untuk bisa mengantarkan pada Indonesia maju 2045.
“Indonesia harus terlepas dari Oligarki dan anasir-anasir orba lewat keluarga Cendana. Mari kita sama-sama mengawal pemilu di 2024,” pungkasnya. *(roska)