BERITA INSPIRANASIONAL

Adzan Maghrib Diganti Menjadi Running Text, Budi: Jangan Dijadikan Polemik

Sumber : detikcom

BANDUNG INSPIRA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi akhirnnya membuka suara terkait edaran pemerintah mengenai tayangan adzan Maghrib yang dihimbau ditayangkan dalam bentuk teks berjalan atau running text seiring dengan siaran langsung misa bersama Paus Fransiskus yang akan dilaksanakan pada Kamis (5/9/2024).

Budi Arie meminta agar edaran tersebut tak dijadikan polemik karena menurutnya edaran tersebut bersifat sebagai sebuah imbauan kepada stasiun televisi.

“Jangan dipolemikkan, (sifatnya) mengimbau kan itu,” tegasnya.

Ia juga meminta supaya kelanjutan dari edaran tersebut ditanyakan kepada pihak Kementerian Agama karena hal tersebut merupakan permintaan dari pihak Kementerian Agama.

Prabu Revolusi selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Kominfo juga mengemukakan komentar yang senada. Menurutnya, edaran tersebut hanyalah sebuah imbauan dan keputusan akan tetap diserahkan kepada masing-masing lembaga penyiaran.

Dirinya mengatakan bahwa surat yang dikeluarkan oleh pihak Kominfo hanya meneruskan surat dari Kemenag karena Kominfo merupakan kementerian yang berhubungan langsung dengan lembaga penyiaran.

Ia menjelaskan bahwa yang diimbau untuk diganti menjadi running text bukanlah kalimat adzan melainkan pemberitahuan waktu salat yang ditandai dengan adzan.

“Bukan adzan jadi running text, enggak. Menggantikan waktu adzan, pengingat waktu adzan menjadi running text,” jelasnya.

Prabu menjelaskan bahwa hal ini sebelumnya sering dilakukan oleh lembaga penyiaran ketika ada peristiwa penting. Ia mengungkapkan bahwa beberapa stasiun TV tidak menayangkan adzan ketika ada suatu peristiwa penting.

Juru Bicara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sunanto membenarkan tentang surat yang dikirim Kemenag kepada Kominfo tersebut sebagai sebuah bentuk korrdinasi antarlembaga negara.

Sunanto menegaskan bahwa umat Katolik di seluruh Indonesia pasti ingin mengikuti misa bersama Paus Fransiskus. Namun, tak semuanya dapat undangan langsung hadir ke Stadion GBK, Jakarta. Sehingga bagi umat Katolik yang tak mendapatkan undangan bisa mengikuti misa melalui siaran di televisi.

“Kita tidak menghilangkan pemberitahuan adzan. Tapi kan kita hanya menyampaikan diganti dengan teks karena pertama bahwa misa Paus yang disiarkan di TV itu akan diikuti oleh umat Katolik se-Indonesia,” ungkap Sunanto. (Raihani)**

 

Sumber : CNN

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.