Indonesia Pamerkan Proyek Ekonomi Kreatif, Perkuat Jejaring Investasi di Timur Tengah
BANDUNG INSPIRA – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf/Bekraf) memperkuat upaya diplomasinya di Timur Tengah dengan berpartisipasi aktif dalam Indonesia Investment Forum (IIF) yang berlangsung di Dubai belum lama ini. Kemen Ekraf memamerkan berbagai proyek unggulan kementerian, menunjukkan kesiapan Indonesia sebagai tujuan utama investasi di sektor ekonomi kreatif.
​”Investor Timur Tengah semakin mencari peluang di sektor yang memiliki daya tahan tinggi, dan ekonomi kreatif Indonesia menawarkan hal tersebut. Kedatangan kami bertujuan untuk memperkuat jaringan, membuka peluang, dan memastikan bahwa setiap investasi menghasilkan nilai tambah bagi kedua negara,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya pada Selasa, (2/12/2025).
Acara IIF ini terselenggara berkat kolaborasi antara Bank Indonesia, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Dubai, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, serta Kemen Ekraf. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Kemen Ekraf, Cecep Rukendi, menjelaskan bahwa pihaknya menghadirkan tiga pemilik proyek utama, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, KEK ETKI Banten, dan JOSS Group (Bakso Rusuk Joss).
​”Melalui KEK Ekonomi Kreatif, serta para pelaku usaha kuliner dan subsektor digital seperti aplikasi, game, animasi, dan film, Indonesia siap memposisikan diri sebagai pusat ekonomi kreatif regional. Kami membuka ruang kerja sama bagi investor yang ingin tumbuh bersama Indonesia,” ungkap Deputi Cecep.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Uni Emirat Arab (UEA).
​”Indonesia Investment Forum di Dubai merefleksikan visi bersama kita untuk memperdalam kolaborasi ekonomi, menarik investasi berkualitas, dan membuka peluang baru di sektor-sektor prioritas, termasuk ekonomi kreatif, pariwisata, infrastruktur, serta pembangunan berkelanjutan,” tutur Aida.
Sementara, Jenderal RI di Dubai, Denny Lesmana, turut menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara Indonesia dan UEA.
​”UEA telah menjadi salah satu mitra ekonomi terpenting bagi Indonesia di kawasan Timur Tengah. Forum ini tidak hanya memperkuat jalur investasi, namun juga membuka kesempatan kerja sama jangka panjang di bidang inovasi, industri kreatif, dan pembangunan berkelanjutan,” jelas Denny.
​Dalam forum tersebut, dipaparkan lima proyek investasi terpilih yang direkomendasikan oleh Bank Indonesia dan Kemen Ekraf kepada calon investor. Proyek-proyek yang dipresentasikan meliputi Proyek Pengelolaan Limbah Kalimantan Selatan (South Kalimantan Waste Management Project), Aceh Lhoknga Golf & Marine Sport Development, North Sumatra Toba Caldera Resort, KEK Singhasari dan KEK ETKI Banten. Kelima proyek ini mewakili fokus Indonesia pada aspek keberlanjutan, pariwisata, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus yang berorientasi pada ekonomi kreatif.
Setelah presentasi proyek, diadakan sesi santap siang yang dilanjutkan dengan sesi pertemuan bisnis secara langsung (one-on-one business meetings) antara pemilik proyek dan calon investor. Fase ini memberikan kesempatan bagi investor untuk menggali lebih dalam aspek teknis, model kerja sama, dan potensi keuntungan. Tingginya antusiasme peserta mengindikasikan besarnya peluang yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Indonesia Investment Forum (IIF) 2025 menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan ekonomi dengan UEA dan mempromosikan potensi ekonomi kreatifnya di kancah global. Dengan keselarasan visi pembangunan antara kedua negara, forum ini menjadi tonggak penting bagi kolaborasi strategis dan kerja sama investasi di masa mendatang.
​Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan dan Investasi Kemen Ekraf Anggara Hayun Anujuprana, Pelaksana Fungsi Ekonomi I/Minister Counsellor Wicaksono Boediman, Direktur Pengembangan Promosi Investasi Rakhmat Yulianto, serta Direktur IIPC Abu Dhabi Nova Herlangga Masrie. (Himaya)**
Foto: Dok. Biro Ekraf


