Belum Ada Solusi, Bandung Zoo Tetap Tutup di Tengah Perselisihan Yayasan
BANDUNG INSPIRA – Suasana sunyi menyelimuti Kebun Binatang Bandung. Pintu gerbangnya tertutup rapat, dan tak ada tawa anak-anak atau langkah riuh pengunjung yang biasanya mengisi koridor jalan setapak di antara kandang-kandang satwa.
Kebun binatang yang selama puluhan tahun menjadi tempat belajar dan hiburan masyarakat Kota Bandung kini menunggu kepastian di balik konflik internal Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) sebagai pengelolanya.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan, pemerintah kota tidak akan membuka kembali Bandung Zoo selagi masalah internal yayasan masih belum terselesaikan. Konflik yang terjadi membuat pengelolaan lembaga konservasi ini berada di persimpangan hukum dan administrasi.
“Di internal yayasan ini masih berkonflik. Ketika dimediasi oleh Polrestabes dan BKAD, ternyata mereka tidak mau damai, ya sudah, tutup,” ujar Farhan, dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025). Dia menekankan pentingnya kepastian hukum sebelum satwa-satwa kembali menerima perhatian manusia.
Penutupan ini bukan keputusan yang diambil sembarangan. Farhan menjelaskan, pihaknya tidak mungkin mempercayakan pengelolaan satwa kepada yayasan yang kerap dilanda pertikaian internal. Namun, ia membuka peluang bagi Bandung Zoo untuk beroperasi kembali, asalkan konflik tersebut dapat diselesaikan.
“Kalau konflik selesai, mungkin bisa dibuka lagi. Selama konflik belum selesai, tidak akan dibuka,” kata Farhan.
Bagi Wali Kota, penyelesaian konflik ini tidak sekadar soal administratif, melainkan juga soal keberlangsungan hidup satwa. Setiap harinya, ribuan hewan yang ada di Bandung Zoo bergantung pada pengelolaan yang profesional dan stabil.
Meski demikian, Farhan menegaskan, pemerintah kota tidak bisa begitu saja mengambil alih pengelolaan. Izin konservasi eks situ, termasuk Bandung Zoo, diberikan langsung oleh Kementerian Kehutanan. “Yang mendapatkan izin untuk eks situ konservasi adalah yayasan dari Kementerian Kehutanan,” ujarnya. (Tim Berita Inspira) **


