Tagar #PolisiPembunuh Menggema Usai Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob
BANDUNG INSPIRA – Insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah aksi ricuh Jakarta memicu gelombang kemarahan di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Sejak Jumat (28/8/2025) pagi, tagar #PolisiPembunuh merajai jajaran trending topic nasional. Ribuan warganet membanjiri lini masa dengan kecaman keras terhadap aparat, apalagi setelah beredar video amatir yang memperlihatkan detik-detik rantis melaju dan melindas korban.
“Nyawa balas nyawa, seragam balas seragam. Tak peduli siapa individunya, seragam sudah mewakilkan. Pandang rata semua polisi pembunuh,” tulis salah satu pengguna X dengan marah.
Warganet lain menyoroti soal impunitas aparat. “Kalau sampai setelah bunuh orang, kalian aparat malah dapat gaji, bonus, atau apapun itu, SANGAT KETERLALUAN. #PolisiPembunuh #PolisiPembunuhRakyat,” ungkap akun lainnya.
Selain hujan kecaman, banyak suara yang mendesak Kapolri dan Presiden turun tangan langsung. Publik menuntut penyelidikan transparan dan tidak berhenti hanya pada pemeriksaan internal.
Tagar #PolisiPembunuh pun berkembang menjadi ruang perdebatan luas mengenai penggunaan kekuatan aparat dalam menghadapi demonstrasi.
Hingga Jumat pagi, ribuan unggahan dengan tagar serupa terus bermunculan, menandakan kuatnya desakan masyarakat agar kasus ini tidak tenggelam di balik hiruk-pikuk politik.
Korban diketahui bernama Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang kebetulan berada di lokasi saat demonstrasi memanas.
Affan meninggal setelah rantis Brimob melindas tubuhnya di kawasan Penjompongan. Kepergiannya menorehkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan rekan sesama ojol, tetapi juga masyarakat luas yang kini bersatu menuntut keadilan. (Tim Berita Inspira)**


