Utamakan Rasa, Pipinos Toko Kue Rumahan Berkembang Menjadi Bakery Resto
BANDUNG INSPIRA – Berawal dari toko kue rumahan pada 2018 silam yang hanya menjajakan kukis dan brownies, Pipinos berhasil bertahan hingga saat ini. Bahkan sukses berkembang hingga menjadi resto favorite para penikmat kuliner.
Ternyata passion para owner yaitu Muhamad Fadli dan Fiona Ekaristi Putri terhadap dunia baking tumbuh menjadi kecintaan yang lebih luas pada dunia hospitality. Di bawah komando Head Chef Kemal dan Sous Chef Han, Pipinos kini hadir dengan visi segar dan menu yang diperluas yang berakar pada konsep New American.
Menggandeng para chef handal diantaranya Kemal, dia mampu mengasah lidahnya selama satu tahun tinggal di New York, membawa pulang keberanian dalam meramu rasa, ketertarikan terhadap bahan musiman, dan menyulapnya menjadi pengalaman bersantap kasual yang terasa naik kelas. Di balik itu, dialah yang membawa semangat New American ke atas piring kita.

Lahir dari peleburan budaya para imigran di Amerika, New American cuisine dikenal dengan prinsip farm-to-table, penggunaan bahan segar musiman, serta sentuhan cita rasa dari berbagai etnis yang berpadu dalam sepiring makanan.
“Bagi Pipinos, semangat New American dimaknai sebagai perjalanan menemukan rumah di tempat yang jauh melalui rasa,” ungkap Muhamad Fadli.Â
Dengan seiringnya waktu, Pipinos pun semakin berkembang, tidak hanya kue dan brownies, tapi juga menu makanan berat mulai dari western dan juga nusantara. Atas dasar itu, Pipinos kini menyandang nama baru: Pipinos Bakery and Resto.Â
Sementara itu, Han sang Sous Chef menerjemahkannya sebagai ruang untuk mengekspresikan kenangan masa kecil lewat masakan yang ia racik—rasa yang membangkitkan nostalgia, ibarat pelukan hangat dari masa lalu.Â
“Kini, lewat menu terbaru, Pipinos menyuguhkan hidangan hangat yang bervariasi: mulai dari olahan unggas, boga bahari, hingga opsi vegan dan bebas gluten,” katanya.Â
Tapi jika ingin mencicipi semangat baru dalam satu gigitan, burger andalan Pipinos adalah jawabannya. Alih-alih menyajikan burger klasik dengan saus mustard dan saus tomat, mereka memilih jalan yang tidak biasa: smoked remoulade—saus kekuningan asal Prancis dengan potongan acar yang halus.Â
Dan tentu saja, sebagai pengingat pada perjalanan Pipinos sebagai bakery, roti burger biasa mereka digantikan dengan brioche buatan sendiri yang dibuat fresh setiap harinya.
“Perubahan ini menjadi alasan segar untuk memperbarui tampilan luar dan interior kami,” tambahnya.Â
Sekarang, ruang makan yang tersedia bisa menampung hingga 70 orang dalam satu waktu. Area yang dulunya identik sebagai tempat kerja sambil ngopi atau mengerjakan tugas sekolah, kini diubah menjadi sudut-sudut nyaman yang lebih cocok untuk santap malam bersama keluarga.
Dijelaskannya, proyek renovasi ini digarap bersama Office SA, biro arsitek yang sudah jadi partner setia Pipinos sejak hari pertama di Ciumbuleuit. Meski banyak yang diperbarui, beberapa elemen lama tetap dipertahankan, semacam penanda perjalanan mereka dari awal sampai sekarang
“Dengan semangat New American, Pipinos tak hanya memperkaya menu, tapi juga memperkuat sisi keramahan dan komunitas. Kami ingin tempat ini terasa seperti rumah—hangat, hidup, dan akrab,” tuturnya.Â
Tak hanya itu, melalui kolaborasi dan acara pop-up, Pipinos membuka ruang pertemuan yang lebih dari sekadar tempat makan.Â
“Singkatnya? Pipinos bukan sekadar berganti menu. Kami menulis babak baru dengan rasa, cerita, dan cita yang lebih matang. Selamat datang di versi terbaru Pipinos—lebih berani, lebih hangat, dan tetap selezat biasanya. (Tim Berita Inspira) **


