BANDUNG INSPIRA – Status Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur resmi meningkat dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) setelah mengalami erupsi dahsyat pada Kamis (20/3/2025). Erupsi tersebut disertai lontaran material pijar dan kolom abu yang menjulang tinggi hingga mencapai ribuan meter di atas puncak kawah.
Akibat dari letusan ini, dua desa terdekat yakni Desa Waiula dan Desa Hewa terdampak cukup parah. Wilayah tersebut dilanda hujan pasir, kerikil, serta abu basah, yang menyebabkan aktivitas warga terganggu dan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Beberapa fasilitas umum juga ikut terdampak, termasuk jalan desa yang tertutup material vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan radius bahaya sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat yang berada dalam zona tersebut diimbau untuk segera mengungsi dan tidak melakukan aktivitas apapun demi keselamatan.
“Kami menghimbau seluruh warga untuk tidak panik, namun tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Evakuasi akan difokuskan pada wilayah yang berada dalam zona rawan bahaya,” ujar Kepala PVMBG dalam konferensi pers.
Sementara itu, BPBD setempat telah mengaktifkan posko darurat dan mulai menyalurkan bantuan logistik serta kebutuhan dasar untuk warga yang mengungsi. Beberapa titik pengungsian telah disiapkan di luar zona bahaya, dengan fasilitas dapur umum dan pelayanan kesehatan.
Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun pihak berwenang terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan tidak mudah percaya pada isu atau informasi hoax yang beredar di media sosial. (Salsa Solihatunnisa)**
